Pokemon Unite Rilis, Akankah Saingi Mobile Legends?

Posisi Mobile Legends (ML) sebagai game MOBA paling sukses mulai terancam. Pasalnya, Pokemon Company secara resmi mengumumkan game terbarunya yang bertajuk Pokemon Unite. Pengumuman tersebut diumumkan oleh Nintendo secara online pada Rabu (24/6/2020), di dalam sebuah acara yang diberi nama Pokemon Presents.

Game ini merupakan usaha Pokemon Company untuk menandingi dua nama besar dalam game bergenre multiplayer online battle arena (MOBA) di perangkat mobile, seperti Mobile Legends dan Arena of Valor (AOV) yang memiliki pemain fanatik.

Game Play

Dalam tayangan berdurasi 11 menit yang diunggah Nintendo di YouTube, Pokemon Unite nampak menghadirkan game play yang mirip dengan game MOBA lainnya. Dimana Pokemon Unite menyajikan pertandingan team battle dengan skema 5 lawan 5. Yang membedakan hanyalah arena pertandingannya saja.

Goal dari Pokemon Unite adalah mengumpulkan point sebanyak- banyaknya dari team lawan dengan batas waktu sepuluh menit. Serupa dengan mode permainan League of Legends Dominion, pemain juga dapat mengambil alih kendali sebuah area dari team lawan.

Nantinya setiap team akan mendapat tugas untuk menangkap pokemon liar yang mondar -mandir di sepanjang arena. Jika pokemon liar berhasil ditangkap, selanjutnya pemain harus membawa pokemon liar tersebut lalu meletakannya di scoring station yang berada di arena musuh untuk mencetak skor. Barulah kemudian pemain dapat berevolusi, naik level dan mengatur skill yang akan digunakan untuk bertanding.

Uniknya, tak seperti franchise game Pokemon lainnya, Pokemon Unite tidak menyajikan sistem pertandingan elemen. Saat pertarungan akan dimulai, masing-masing team akan dipertemukan dalam satu arena. Pada moment inilah pemain dapat merebut poin-poin yang sebelumnya telah dikumpulkan oleh lawan.

Selain itu, dalam urusan gameplay, Pokemon Unite sangat menjunjung kesetaraan karena tidak melibatkan unsur type-advantage. Artinya, setiap tipe pokemon memiliki kekuatan yang sama. Dengan begitu, tidak akan ada lagi pokemon tipe air yang lebih kuat dari pokemon tipe api dan lemah terhadap pokemon listrik.

karakter-karakter lucu

Selain mengusung genre dan game play yang sama, game hasil kerjasama antara The Pokemon Company dan Tencent ini menjadi pesaing kuat Mobile Legends karena menawarkan karakter-karakter lucu. Sejauh informasi yang didapat, setidaknya ada sekitar sepuluh Pokémon yang telah dikonfirmasi bakal hadir dalam Pokemon Unite, diantaranya :

• Blastoise
• Charizard
• Clefable
• Gengar
• Lucario
• Machamp
• Pikachu
• Snorlax
• Talonflame
• Venusaur

Setelah memilih Pokemon untuk bertarung, selanjutnya pemain yang bisa naik level bebas memilih skill yang mereka inginkan. Sementara pemain yang berhasil mencapai level 9 dapat membuka Unite Move yang merupakan skill ultimate dari Pokémon. Masaaki Hoshino, selaku Game Producer Pokémon Unite menjelaskan bahwa Setiap Pokémon memiliki Unite Move yang berbeda dengan efek yang kuat.

“Setiap Pokémon memiliki Unite Move yang berbeda dengan efek yang kuat. Memilih kapan harus menggunakan Unite Move dan berusaha membaca kapan lawan akan menggunakannya adalah bagian dari kesenangan dalam memainkan game ini,” ucap Game Producer Pokémon Unite, Masaaki Hoshino.

Sistem Cross Play

Dikutip dari situs resminya, game ini akan tersedia secara gratis di beberapa platform seperti Nintendo Switch Android dan iOS. Keunikan lain dari game ini adalah adanya sistem cross play, yang mana sistem ini memungkinkan pemain untuk dapat bertemu dalam tiga platform di satu arena dalam waktu bersamaan.

Mobile Legends Segera Mati

Setelah beberapa tahun lamanya menguasai industri MOBA, tahun ini game Mobile legends diprediksi bakal menemuia ajalnya. Selain jumlah pemain yang terus mengalamai penurunan drastis pada tahun 2019 lalu, setidaknya ada beberapa alasan yang menjadi penyebab berakhirnya eksisten Mobile Legends dalam industri MOBA tahun ini.

Munculnya Game Pesaing

Jauh sebelum Pokemon Unite muncul sebagai pesaing di ranah MOBA, sebelumnya sudah ada beberapa game dengan genre serupa yang secara terang-terangan ingin menggeser posisi Mobile legends (ML), sebut saja Arena of Valor dan Onmyoji Arena. Meski hadri dengan konten dan gameplay yang sama, namun Arena of Valor dianggap lebih baik dari Mobile legends.

Terlebih ketika Kemenpora lebih memilih game Arena of Valor (AOV) ketimbang Mobile Legends menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang Asian Game ke 18th Jakarta-Palembang beberapa waktu lalu.

Trend Buruk Pasar Game Indonesia

Masih ingat game Clash of Clans yang booming beberapa waktu lalu namun kini tak jelas kabarnya? Seperti itulah market game di Indonesia, mudah bosan dan selalu ingin sesuatu yang baru. Kondisi ini tentu bisa terjadi pada siapa saja termasuk Mobile Legends, mengingat kini hampir separuh lebih pasar game Indonesia tengah dikuasai oleh genre Battle Royal seperti PUBG dan Free Fire (FF).

Masalah Internal Mobile Legends

Bukan rahasia lagi jika tengah menghadapi masalah internal yang begitu pelik terkait laporan Riot Games dan Tencent selaku pengembang game League of Legends. Moonton dilaporkan atas tindakan plagiatisme karena dianggap menjiplak game mereka dan menerapkannya di Mobile Legends.

Terlepas dari masalah internal yang menimpa Moonton, dari segi tampilan Mobile Legends memiliki tampilan grafis yang terkesan ala kadarnya. Selain itu game ini juga kurang serius dalam urusan balancing hero. Bayangkan saja, setiap kali Mobile Legends kehadiran hero baru, maka hero tersebut akan mempunyai kekuatan yang lebih baik dari hero sebelumnya.

Akibatnya, pemain terpaksa mengeluarkan sejumlah uang untuk membelinya demi memenangkan pertandingan. Ditambah lagi dengan skin hero yang sangat berpengaruh terhadap kekuatan hero tersebut. Status inilah yang menjadikan Mobile Legends sebagai game MOBA Pay to Win. jangan lupa nantikan terus kabar terbaru dan terupdate seputar game Pokemon Unite dalam waktu dekat ini hanya di Kabar Games!