S. Riyadi · Published 31 January 2021
Home > Artikel > News > Gokil! Saham GameStop Meroket 2.500%, Mari Cek Penyebabnya
Laju saham GameStop (GME) melesat naik pada pembukaan perdagangan hari, Rabu (27/1/2021). Harga saham peritel game raksasa yang terdaftar di bursa saham New York (NYSE) ini mencatat perolehan angka USD 347,51 per saham.
Data perdagangan mencatat, pada Kamis (28/1/2021) saham Gamestop kembali mengalami kenaikan fantastis hingga menyentuh level tertinggi perusahaan menjadi USD 483 per saham. Hal ini sempat membuat New York Stock Exchange menutup sementara perdagangan saham GameStop lebih dari 12 kali.
Kendati mengalami kenaikan fantastis, namun sempat terjadi fluktuasi terhadap pergerakan saham GameStop. Dominasi saham GameStop terhadap pergerakan pasar turut ditopang adanya sentimen positif yang datang dari beberapa tokoh.
Lonjakan saham Gamestop semakin menjadi-jadi setelah Elon Musk melontarkan cuitan dengan kata "Gamestonk!!" di akun Twitter pribadinya pada, Selasa (26/1/2021). Sambil menyertakan tautan ke sub-forum Reddit, cuitan tersebut mengisyaratkan bahwa Elon Musk turut membeli saham GameStop dengan jumlah yang fantastis.
Tak lama setelah cuitan tersebut ramai, saham GameStop langsung naik drastis hingga 40% setelah jam kerja. Tren laju penguatan GameStop kembali berlanjut pada, Rabu (27/1/2021) yang ditutup dengan di angka USD 347,51 per saham, meski sebelumnya sempat melemah.
Selain cuitan Elon Musk, aksi borong yang dilakukan oleh para investor terjadi lantaran adanya sentimen positif. Isu positif lain juga datang dari seorang Investor Social Capital, bernama Chamath Palihapitiya. Dalam akun Twitter pribadinya, secara terbuka Palihapitiya menyebut bahwa dirinya juga membeli saham GameStop dalam jumlah besar.
BACA JUGA :
Naiknya harga saham GameStop yang menjadi sorotan di bursa Amerika Serikat (AS) belakangan ini terjadi bukan tanpa alasan. Menurut informasi, lonjakan ini bermula dari forum Reddit, WallStreetBets. Di sini lah sekumpulan investor yang tergabung dalam forum Reddit, WallStreetBets berniat untuk membuat rugi para bandar di GameStop.
Diketahui, para investor ini menaikan harga nilai saham perusahaan yang megap-megap secara financial ini dengan mengambil opsi membeli lembaran saham dalam jumlah banyak. Padahal, para bandar ini berharap dapat meriah keuntungan dengan meminjam saham untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar.
Sehingga mereka bisa mendapat cuan dari selisih harga tersebut. Sederhananya, bandar akan memainkan sentimen pasar guna menekan nilai perlembar supaya terus mengalami penuruan. Saat harga sudah mencapai target, bandar akan meminjam saham untuk dijual ke investor dengan harga pasar.
Dengan harapan, saat tiba waktunya mengembalikan, nilai perlembar perusahaan pengecer untuk produk video game ini sudah berada di level terendah. Jika sudah begini, bandar akan membeli kembali saham dari investor dengan harga murah untuk kemudian di kembalikan lagi ke pemilik saham.
Dari selisih harga tersebutlah bandar mendapat cuan. Atas aksi tersebut saham GameStop kini melesat hampir 2.500% atau sekitar US$ 460. Setelah sebelumnya stock perusahaan ini sempat mencapai titik terendah dimana nilai saham berada di bawah US$ 20 pada akhir tahun.
Langkah Robinhood yang membatasi perdagangan saham GameStop pada, kamis (28/1/2021) mendapat kecaman dari berbagai pihak. Broker online Amerika ini menuai kritik karena dituduh melindungi kepentingan para bandar dan Wall Street yang tengah dipecundangi habis-habisan oleh investor.
Robinhood dianggap melindungi kerugian para bandar dengan menghilangkan kesempatan para investor yang ingin membeli saham GameStop melalui di Apps Robinhood. Akibatnya, rally panjang yang terjadi selama sepekan sempat terhenti dan membuat harga saham GameStop tertekan beberapa level.
Salah satu kecaman datang dari Anggota parlemen di Kongres, termasuk Alexandria Ocasio-Cortez dan Ted Cruz. Mereka mengkritik kebijakan Robinhood yang membatasi perdagangan ritel hanya untuk sebuah kepentingan. Hujatan lain juga datang dari investor ritel dan selebriti. Forum diskusi online pun dibuat murka dengan ulah platform bebas biaya itu yang dinilai mengorbankan investor yang lebih kecil.
BACA JUGA :
“Robin Hood: perumpamaan tentang mencuri dari orang kaya untuk diberikan kepada orang miskin. Robinhood: sebuah aplikasi tentang melindungi orang kaya agar tidak diperas oleh orang miskin,” demikian tulis Jake Chervinsky, pengacara untuk perusahaan fintech Compound di akun Twitter yang dikutip Reuters.
Sayangnya, seakan tak punya malu, Robinhood tak bergeming dan justru membantah tuduhan tersebut. Kepala Eksekutif Robinhood Vlad Tenev, berdalih bahwa apa yang dilakukan perusahaannya bukan atas arahan pembuat pasar. Keputusan ini dilakukan hanya untuk melindungi perusahaan dan klien.
"Kami sama sekali tidak melakukan ini atas arahan pembuat pasar atau dana lindung nilai apa pun atau siapa pun yang kami rutekan atau peserta pasar lainnya," jelasnya.
Atas aksi borong masal tesrebut, Hedge Fund atau bandar besar seperti Melvin Capital dan Citron Research menderita kerugian dengan total mencapai US$ 19 miliar atau setara Rp 267,9 triliun (kurs Rp 14.100). Tapi, angka kerugian ini hanyalah perkiraan karena baru dihitung berdasarkan data belum realisasinya.
Berbeda dengan para investor yang tengah menikmati kemenanganya, para bandar justru dibuat pusing karena mengalami kerugian yang sangat besar. Seperti Citron Research misalnya, salah satu firma Hedge Fund ini harus menelan kerugian nyaris 100%.
Sementara itu, dalam forum Reddit secara terbuka para investor merayakan kesuksesannya dalam menaikan nilai saham GameStop hingga 2.500%. Mereka mengingatkan satu sama lain untuk tetap menahan nilai saham tersebut dengan tidak menjualnya. Atas kemenangan tersebut, para investor yang kebanyakan anak muda itu berhasil melunasi tunggakan uang kuliah.
Chamath Palihapitiya pemodal yang turut membeli saham ini terang-terangan mengaku bahwa tidak ada yang salah dengan fenomena GameStop dan WallStreetBets. Menurutnya, fenomena yang membuat pemerintah Amerika Serikat harus turun tangan ini merupakan sebuah wujud demokratisasi perdagangan saham.
"Dibanding memikirkan apa yang harus mereka beli lewat makan malam mewah di Hampton, para investor ritel muda ini berani memutuskan sikap dalam forum terbuka," ujar Palihapitiya, menanggapi isu saham GameStop.
Sedikit informasi, ada sebanyak 3,8 juta investor yang tercatat sebagai anggota komunitas WallStreetBets. Kendati demikian, tidak diketahui secara pasti berapa banyak investor yang terlibat dalam skema tersebut.
Para analis mengingatkan bahwa langkah yang di ambil investor dengan memborong saham GameStop merupakan sebuah kesalahan besar. Pasalnya, perilaku agresif, tidak sabar dan ingin memperoleh keuntungan investasi dengan cara cepat yang dilakukan para short seller dapat memicu masalah besar seperti kerugian.
Terlebih, secara fundamental GameStop masih terlilit kesulitan keuangan. Dan bila dikaji lebih dalam, sulit rasanya bagi GameStop untuk mempertahankan nilai tersebut dalam waktu lama.
Nantikan terus informasi fakta terupdate seputar game, gadget, dunia digital, dan anime hanya di Kabar Games. Supaya kamu tidak ketinggalan berita, kamu bisa follow akun Instagram dan Facebook Kabar Games. Kamu juga bisa bergabung bersama kami di dalam Channel Discord Kabar Games. Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya!
Hot News
See All5 Cheat COC No Root Terbaru di 2021, Dijamin Works!
Yoko Widito - 18 January 2022
Kunci Jawaban Brain Test Terbaru dari Level 1 - 270
Juant Setiawan - 14 December 2021
Kunci Jawaban Tebak Tebakan 2020 dari Level 1 - 200
Juant Setiawan - 14 December 2021
Kunci Jawaban Brain Out Terbaru dari Level 1 - 221
Juant Setiawan - 14 December 2021
Oploverz: Cara Download Anime, Fakta & Kelebihan
Reza Pratama - 14 December 2021
30 Karakter Anime Terkuat & Overpower, Siapa No. 1?
Aziza Larasati - 14 December 2021