Besty Varisya · Published 07 February 2022
Home > Artikel > Non Fungible Token > NFT: Arti, Cara kerja dan Alasan Kamu Harus Membelinya
NFT belakangan ini menjadi sangat populer dan menjadi perbincangan banyak orang di sosial media. Sebelumnya, mungkin banyak orang yang belum pernah mendengar istilah ini dan sekarang ingin mencari tahu informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Kehadiran sosok Ghozali yang membuat NFT menjadi populer khususnya bagi pengguna sosial media Indonesia. Namun, apa sebenarnya istilah ini dan mengapa banyak orang yang mencarinya?
Ghozali merupakan seorang pemuda yang berhasil meraih keuntungan hingga miliaran rupiah berkat bisnis yang dijalankannya yakni bisnis NFT. NFT (Non-Fungible Token) adalah sebuah aset digital yang unik dan hanya Anda satu-satunya yang memilikinya.
Dalam melakukan transaksi, pada umumnya NFT menggunakan teknologi blockchain ethereum (ETH) yang bertugas untuk melakukan perekaman transaksi. Dapat dikatakan bahwa NFT ini menggambarkan/mewakili barang berharga yang unik dengan nilai tukar yang tidak dapat diganti.
Adapun contoh NFT yang dapat diperjualbelikan ialah karya seni seperti gambar, lukisan, foto, aset game, musik, video, lagu, dan sebagainya. Anda juga dapat mengubah berbagai aset dokumen menjadi aset digital/NFT. Mengenai harga memang tidak ada harga pasti untuk setiap aset digital. Besaran harga tergantung pada berbagai faktor yang bersifat subjektif seperti kualitas, tingkat kreativitas hingga integritas dari seorang seniman.
Dalam kasus Gozali, NFT yang ia tawarkan ialah foto selfie dirinya yang telah ia potret selama 5 tahun beruntun. Dirinya mengatakan bahwa harga foto selfie termahal yang berhasil ia jual di Opensea ialah 2 ETH atau setara dengan Rp 92,3 juta. NFT menjadi sebuah platform baru bagi para seniman untuk menjual hasil karya seni mereka. Para pelaku seni ini bisa mendapatkan keuntungan dari investor yang menghargai aset digital mereka dan membayar aset NFT tersebut.
Untuk saat ini, memang NFT masih terbatas pada industri seni, hobi, dan hiburan.
BACA JUGA :
Bagaimana cara kerja NFT untuk mempertemukan pemilik aset digital dan investor? Populernya NFT belakangan ini di sosial media menarik perhatian banyak orang untuk memanfaatkan platform dan menjual aset digital mereka. Menurut tren, memang permintaan serta penawaran NFT mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari data yang dilansir oleh DappRadar pada tahun 2021, volume penjualan NFT telah mencapai 25 miliar dollar AS atau sekitar RP 357 triliun.
Angka ini mengalami peningkatan yang sangat drastis dibandingkan dengan tahun bahkan mencapai 270 kali lipat. Pada tahun 2020, volume penjualan hanya tercatat pada angka 95 juta dollar AS atau sekitar Rp 1.3 triliun.
Lalu, bagaimana proses penjualan dan pembelian dari aset digital ini? NFT merupakan bagian dari teknologi blockchain yang memungkinkan terjadinya transfer data secara rahasia melalui skema enkripsi. Skema ini mampu mengubah data informasi menjadi sebuah kode rahasia sebelum dikirim. Hal ini menyebabkan data tidak dapat dilacak oleh pengguna lain yang tidak mempunyai datanya.
Terdapat banyak data di blockchain, termasuk mata uang kripto yakni Ethereum, Bitcoin dan mata uang lainnya. Seiring perkembangan waktu, bentuk data dalam sistem ini mengalami perkembangan, salah satunya ialah bentuk data berupa sertifikat digital NFT.
Sertifikat digital NFT ini akan ditanamkan pada berbagai aset digital seperti foto, gambar, video, dan berbagai karya seni digital lainnya. Karena sudah memiliki sertifikat, maka aset digital tersebut tidak bisa dibagikan ke sosial media lainnya, kecuali oleh pemilik aslinya. Sehingga, aset digital ini tentunya menjadi sangat eksklusif dan tidak bisa diduplikasi secara sembarangan oleh orang lain.
Singkatnya, sertifikat digital ini dapat berfungsi seperti hak cipta dan menjamin keaslian dari suatu aset digital. Hanya ada satu orang yang memiliki versi asli yang dilengkapi dengan sertifikat digital. Dilansir dari The Verge, ternyata NFT pertama kali digunakan pada sebuah game blockchain yang bernama Cryptokitties pada 2017 lalu.
Dalam permainan ini, pengguna bisa memelihara dan mengadopsi seekor kucing digital. Kucing digital ini mempunyai identitas berupa token untuk menunjukkan kepemilikan kucing digital tersebut. Dari cara kerja NFT, Anda bisa mengetahui mengapa harga aset digital menjadi melambung. Hal ini karena tidak ada dominasi atau penguasaan terhadap skema perdagangan aset digital.
Apakah NFT sama dengan Crypto? Kedua hal ini memang berkaitan namun bukan berarti keduanya memiliki pengertian dan makna yang sama. Non-Fungible Token terdapat dalam blockchain yang berfungsi sebagai sarana untuk mencatat, melakukan verifikasi kepemilikan serta menyediakan fasilitas untuk melakukan transaksi jual beli. Crypto, adalah mata uang yang juga tersedia dalam blockchain. Tetapi, mata uang kripto ini tidaklah unik, mata uang kripto bitcoin memiliki nilai yang sama dengan bitcoin lainnya.
Seseorang dapat menjual dan membeli bitcoin karena memang nilainya sama. Tetapi, tidak demikian dengan NFT yang unik dan tidak memiliki nilai yang sama. Hal inilah yang menjadi perbedaan dasar keduanya.
BACA JUGA :
Kasus penjualan foto selfie Ghozali yang mencapai puluhan juta rupiah membuat banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Apakah Anda juga tertarik untuk melakukan penjualan aset digital?
Cara menjual NFT seperti yang dilakukan Ghozali adalah dengan memanfaatkan OpenSea. OpenSea merupakan sebuah marketplace atau pasar digital yang mampu mempertemukan para penjual (kolektor) dan pembeli (investor). Sederhananya, OpenSea ini mirip dengan e-commerce yang melakukan transaksi jual-beli online.
Kini, OpenSea memiliki lebih dari 300.000 pengguna dan memiliki lebih dari 30 juta daftar NFT. Pada umumnya, transaksi yang berlangsung di OpenSea menggunakan Ethereum.. Agar bisa melakukan transaksi di OpenSea, Anda harus membuat akun terlebih dahulu. Namun, sebelum bisa membuat akun, Anda juga perlu membuat dan memiliki dompet digital untuk mata uang kripto.
Dompet digital ini sama seperti dompet digital yang Anda gunakan sehari-hari. Hanya saja, mata uang yang digunakan berbeda. Fungsi dari dompet digital ini ialah untuk mengubah mata uang Anda menjadi mata uang kripto. Sehingga, Anda bisa melakukan transaksi jual beli di OpenSea.
Terdapat berbagai jenis dompet digital yang bisa Anda buat, salah satunya ialah MetaMask.
Berikut ini ialah cara membuat akun MetaMask
Kini, Anda telah memiliki dompet digital yang sangat penting untuk melakukan jual beli NFT.
Anda juga perlu membuat akun OpenSea untuk melakukan transaksi NFT. Berikut ini ialah langkah-langkah yang harus Anda lakukan
Terdapat berbagai jenis NFT bahkan NFT termahal yang dibeli oleh para investor. Salah satu pembelian NFT termahal ialah The Merge yang merupakan karya seni ciptaan Pak. Aset digital ini terjual seharga 91,8 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1.31 Triliun.
Lalu, mengapa orang membeli NFT dan mengapa Anda harus membeli NFT?
Terdapat beberapa alasan mengapa orang membeli aset digital ini, berikut ini ialah beberapa alasannya
Bagaimana, apakah Anda sudah paham berbagai informasi terkait dengan Non-Fungible Token?
Sebelum memutuskan untuk menjual atau membeli aset digital, pastikan Anda sudah memahami betul dunia yang akan Anda masuki sebelumnya. Jangan tergiur dengan popularitas semata sehingga Anda tidak bisa menikmati keuntungan dalam jangka panjang.
Buatlah aset digital yang unik dan bernilai, sehingga orang lain ingin membeli aset digital tersebut.
Hot News
See All5 Cheat COC No Root Terbaru di 2021, Dijamin Works!
Yoko Widito - 18 January 2022
Kunci Jawaban Brain Test Terbaru dari Level 1 - 270
Juant Setiawan - 14 December 2021
Kunci Jawaban Tebak Tebakan 2020 dari Level 1 - 200
Juant Setiawan - 14 December 2021
Kunci Jawaban Brain Out Terbaru dari Level 1 - 221
Juant Setiawan - 14 December 2021
Oploverz: Cara Download Anime, Fakta & Kelebihan
Reza Pratama - 14 December 2021
30 Karakter Anime Terkuat & Overpower, Siapa No. 1?
Aziza Larasati - 14 December 2021