Saya sudah membooking ticket Airasia untuk penerbangan tanggal 2 Juli 2012 – 7Juli 2012 Jakarta-Ho Chi Minh City (Vietnam)PP untuk saya, istri dan 1 anak balita sejak bulan Mei 2012 (kebetulan ada promo, Rp 600 ribuan per orang) dengan kode booking QC4VKA. Tertarik dengan perjalanan saya, bulan Juni 2012, kedua mertua saya (usia 60tahunan) ikut membeli tiket Airasia rute sama dengan harga normal seharga 2.35juta per orang PP dengan kode booking H97Q2T. Kami semua tidak membeli asuransi On Time Guarantee, karena yakin penerbangan airasia international minim delay. Ketika hari H, saya sudah check in sejak pukul 13.30 (3 jam sebelum waktu keberangkatan 16.35), namun petugas check in menyatakan pesawat QZ7736 yang akan kami tumpangi mengalami delay selama 40 menit dan akan terbang pada pukul 17.15. Kami memakluminya dan menunggu di airport lounge de’Green Terminal 3.
Ketika pukul 16.00 kami hendak masuk boarding lounge, kami mendapat kabar bahwa QZ7736 didelay kembali menjadi pukul 22.30 karena ada masalah pada mesin dan menunggu spare dari Kuala Lumpur (OMG, delay sekitar 6 jam dari jadwal semula). Petugas berbaju merah Airasia hampir tidak ada selain ketika membagi makanan dua kali. Sekitar pukul 21.30, kami mendapat kabar bahwa pesawat tidak bisa diperbaiki karena tidak ada spare partnya. Suasana boarding lounge sempat bersitegang antara penumpang, termasuk saya, terhadap petugas airasia. Penumpang disuru menunggu kembali pesawat pengganti dari Kuala Lumpur,namun karena batasan kerja crew 15jam sehari, untuk menunggu crew pengganti sehingga didelay kembali menjadi pukul 23.00.
Menjelang pukul 23.00, operational manager keluar dan menyatakan ada 2 pesawat sejak pagi yang mengalami problem pada mesin dan tidak aman terbang, sehingga mengganggu jadwal flight lainnya. Penerbangan didelay kembali menjadi pukul 00.00. Akhirnya sekitar pukul 00.15 baru penumpang dipersilakan boarding. Sehingga total delay dari 16.35 menjadi 00.15 hampir 8jam. Dan yang saya sesalkan tidak ada kejelasan penerbangan, yang ada hanya memundurkan jadwal terbang terus, selain itu tidak ada kompensasi lainnya selain 2x makanan dari pihak Airasia untuk 8jam delay. Jadwal kami menjadi berantakan di Vietnam, baik hotel, tiket transportasi, tiket tour, dkk.
Belum anak balita yang kasihan menunggu hingga tengah malam dan tidak mau tidur sebelum naek pesawat. Belum kedua mertua saya yang sudah 60 tahunan harus menunggu hingga larut malam. Untuk delay 1 or 2 jam, saya masih wajar walaupun kesal, tapi kalau delay hingga 8jam (1/3 hari), apakah masih bisa dibilang wajar? Apakah UU no77 tahun 2011 tidak berlaku? Terima kasih kepada Kompas.com untuk memuat uneg-uneg saya ini.
David Christian Hidajat
Taman Kopo
Bandung
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial