Saya seorang karyawan swasta yang bertugas di Sampit (Kalimantan tengah) berencana pulang ke Bandung pada tanggal 3 Mei 2012. Saya coba beli tiket dan akhirnya dapat yaitu tiket Lion Air nomor 9902185052936 yang berangkat dari bandara Tjilik Riwut Palangkaraya menuju Jakarta, tanggal 3 Mei 2012 dengan kode penerbangan JT 867, jam 14.30.
Saya sudah lakukan chek in dan bagasi, lebih kurang 1 jam sebelumnya. Oleh karena pesawatnya belum datang, saya memutuskan untuk nongkrong di cafe bandara (cafe kedatangan) bersama teman yang mengantar saya. Didalam cafe saya tidak dapat mendengarkan dengan jelas informasi dari pihak bandara karena situasi orang lalu lalang cukup ramai.
Ketika saya melihat jam tangan saya, jam 14.30, (saya selalu setting jam tangan 5 menit lebih cepat), saya langsung pamit ke teman dan buru-buru boarding. Alangkah kagetnya saya, ketika akan boarding, ternyata pintu pesawat sudah close, dan oleh petugas bandara, saya disuruh menghubungi petugas counter Lion Air. Saya menghubungi dan meminta tolong kepada saudara M. Miftah selaku petugas Lion air, namun langsung dijawab sudah close Pak dan tidak bisa lagi serta tiket menjadi hangus.
Saya masih berusaha terus minta tolong ke saudara M. Miftah untuk bisa disertakan masuk ke pesawat namun tetap juga tidak bisa. Kemudian saya menanyakan bahwa bagasi saya ada dalam pesawat dan Saudara M.Miftah menjelaskan bahwa bagasi saya bisa diambil nantinya di Jakarta. Akhirnya saya terpaksa beli tiket ulang untuk keberangkatan hari berikutnya.
Setelah tiket ulang saya dapat, saya masih penasaran dan kembali ke saudara Miftah untuk menanyakan pihak yang kompeten untuk memutuskan boarding close, dan dijawab saudara Miftah adalah sang pilot, yang kemudian Saudara Miftah menunjukkan dokumennya, yaitu pilot Captain Soetarjanto Soetarto. Seksama saya amati dokumen tersebut, tidak terlihat adanya penunjukkan waktu close boarding sehingga saya merasa waktu boarding yang saya lakukan adalah masih dalam batas yang belum close.
Dengan kejadian ini saya merasa sangat kecewa dan diabaikan begitu saja tanpa adanya inisiatif & kebijaksanaan solusi yang ditawarkan pihak Lion Air. Saya harus beli tiket ulang dan keluarkan lagi ongkos akomodasi hotel. Padahal selama ini dalam beberapa kesempatan penerbangan bersama Lion Air, seringkali saya mengalami delay 1–3 jam, dan pihak maskapai selalu menyampaikan permohonan maaf karena alasan teknis dan saya juga tidak terlalu mempersoalkannya.
Pada kejadian kali ini, tidak ada satupun kata-kata maaf yang terucap oleh pihak Lion Air dan serta tidak ada satupun solusi yang ditawarkan kepada saya. Hal itu sungguh sangat mengecewakan saya.
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial