Pada tanggal 6 Oktober 2015, saya melakukan transaksi pembelian barang dengan Tiara Interior Semarang. Barang berupa paket wallpaper dan telah dikirimkan kepada saya pada tanggal yang sama, via Garuda Cargo dengan AWB : 126-60229094. Dengan tujuan ke Manado (saya berdomisili di Manado), via Ujung Pandang. Pada hari yang sama (6 Oktober 2015), malam harinya saya mencoba tracking online untuk AWB tersebut di atas. Dari hasil tracking online, saya ketahui bahwa posisi barang sudah diterima di Bandara Ujung Pandang dan dijadwalkan untuk di berangkatkan ke Manado pada hari berikutnya (7 Oktober 2015).
Tanggal 7 Oktober, siang hari saya melakukan pengecekan langsung ke Garuda Cargo di bandara Sam Ratulangi, Manado dengan harapan barang saya bisa saya ambil. Namun ternyata paket tersebut blm masuk ke Manado dan masih berada di Ujung Pandang (menurut keterangan dari pihak Garuda Cargo di bandara Sam Ratulangi , Manado).
Dan untuk sekedar meyakinkan, saya kembali melakukan pengecekan melalui tracking online, dan saya dapatkan bahwa benar posisi paket barang masih di Ujung Pandang, dengan perubahan data: dijadwalkan di berangkatkan ke Manado tanggal 8 Oktober 2015 (saya berpikir,okelah mungkin overload baggage yang membuat paket saya harus kembali 'menginap' di Bandara Ujung Pandang, mengingat flight dari Ujung Pandang - Manado yang hanya 1 kali perhari dan itupun menggunakan pesawat kecil (menurut info yang saya terima dari Garuda Cargo di bandara Sam Ratulangi).
Namun kejadian ternyata berulang ketika saya berniat mengambil paket saya di keesokan 8 Oktober). Ternyata barang saya belum sampai di Manado, dan kembali harus menginap di Ujung Pandang. Dan kembali terulang keesokan harinya (9 Oktober) ternyata barang belum juga masuk ke Manado. Pihak Garuda Cargo di Bandara Samrat metika saya desak, berdalih hanya sebagai penerima, untuk pengiriman itu tergantung dari pihak sana (dalam hal ini, Garuda Cargo di Bandara Ujung Pandang), dan menyarankan agar saya menghubungi Garuda Cargo asal barang (Semarang). Saya pun menuruti saran tersebut, namun jangankan kepastian, bahkan telepon saya pun tidak ada yang mengangkat (saya menelepon lebih dari 20 kali).
Yang saya pertanyakan di sini adalah, apakah paket saya di anggap TIDAK PENTING sehingga harus 'menginap' selama itu....??? ( Sampai saya menulis ini, berarti total sudah 4 malam menginap di bandara Ujung Pandang). Sedikit catatan untuk Garuda Cargo: andaikata paket saya itu tidak penting bagi saya, mungkin saya tidak memilih pengiriman via udara,yang notabene terhitung mahal.
Dan untuk Garuda Cargo Semarang : mana profesionalital anda...??? Membiarkan telepon berdering tanpa ada niat untuk mengangkat nya....????
Kesimpulan dari tulisan saya ini, saya sangat kecewa dengan pelayanan Garuda Cargo.
Harapan saya, semoga kejadian ini tidak terulang kepada saya, ataupun para pembaca semua. Dan membuat kita lebih bijak untuk memilih jasa pengiriman yang memang benar benar professional.
Dan untuk Garuda Cargo, sekali lagi saya ucapkan : "Selamat!!, Anda telah berhasil mengecewakan saya!!"