Sebagai pelanggan tetap Garuda Indonesia saya sudah bergabung dan memiliki Garuda Frequent Flyer (GFF) dengan nomor 121359431, sejak tanggal 1 Oktober 2005. Entah sudah berapa kali saya mempercayakan Garuda Indonesia sebagai maskapai yang saya pakai jika sedang berkunjung keluar daerah di Indonesia maupun keluar negeri. Dan hampir dalam setiap penerbangan,saya selalu memilih kelas executive (bisnis).
Karena saya percaya pelayanan Garuda Indonesia untuk kelas bisnis adalah yang terbaik. Saya akan menyampaikan keluhan atas pelayanan Garuda Indonesia. Pada hari rabu tanggal 13 November 2013. saya berangkat dari Singapura menuju ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA827 reff: 2QTHTS, tiba di Jakarta pukul 12.50 WIB. Saya mengambil kelas bisnis, dan staff saya mengambil kelas ekonomi. Saya membawa 2 koper yang saya titipkan di bagasi pesawat dengan nomor GA 088248 dan GA 088249.
Sebagai penumpang di kelas bisnis, saya mendapatkan status priority baggage pada saat check-in, dan saya berharap mendapatkan kemudahan dan kecepatan pada saat bagasi saya tiba di Jakarta. Namun apa yang terjadi justru sebaliknya. Ketika saya tiba di Jakarta, hanya satu koper yang keluar pertama dengan nomor GA 088249. Namun koper yang kedua GA 088248 tidak kunjung keluar.
Saya yang tidak pernah merepotkan staff Garuda Indonesia di bandara, akhirnya meminta bantuan untuk di cek keberadaan koper saya. 10 menit berlalu dan petugas bilang sedang di kroscek. Petugas Garuda di bandara Soekarno Hatta yang saya lupa namanya itu bilang bahwa: “menurut sistem, koper bapak sudah ikut terbawa dari Singapura. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya kami sedang cek posisi koper tersebut”. Saya yang harus segera menghadiri pertemuan penting dipaksa untuk menunggu koper tersebut. Anehnya koper staff saya yang mengambil penerbangan kelas ekonomi sudah keluar lebih dahulu.
Akhirnya saya putuskan untuk menitip kepengurusan koper kedua tersebut kepada staff saya, dan saya segera bergegas keluar dari bandara dengan harapan saya belum terlambat untuk hadir dalam rapat penting tersebut. Di jalan, saya coba berkomunikasi dengan staff saya yang menunggu koper di bandara. Staff saya bilang:“mohon maaf pak, setelah hampir setengah jam menunggu, dan seluruh penumpang bisnis serta ekonomi mendapatkan koper, barulah koper kedua bapak keluar”. Saya berfikir dalam hati kenapa koper dengan label priority baggage bisa keluar paling akhir dibandingkan dengan koper milik penumpang ekonomi?
Saya Kecewa dengan Layanan Executive Garuda Indonesia, ini bukan pertama kali terjadi. Saya menulis karena kejadian ini telah terjadi pada diri saya dan keluarga, lebih dari 5 kali. Terakhir pada saat saya ke Sydney pada bulan Oktober 2013 bersama keluarga menggunakan Garuda, beberapa koper milik keluarga juga keluar nya terakhir.
Saya berharap agar Garuda Indonesia dapat meningkatkan pelayanannya, khususnya bagi penumpang di kelas executive (bisnis). Karena saya bayar 3x lebih mahal dari tiket ekonomi tentunya saya ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik, kemudahan check in dan kemudahan dalam proses bagasi. Terima kasih.
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial