Sabtu, 10 November 2012, saya sampai di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 05.00 untuk penerbangan ke Semarang pukul 05.55 dengan GA 0230. Bandara sangat ramai pada waktu itu, sehingga untuk check in barang pun harus antri. Saya kemudian antri untuk check in di counter check in. Pada pukul 05.20, saya menghadap petugas check in untuk check in; tapi petugas menolak saya dengan alasan sudah ditutup dan saya disarankan ke counter waiting list passenger. Di sini lah, keanehan pertama dimulai.
Kemudian, saya menuju ke counter waiting list passenger dan antri. Ada dua orang di depan saya yang mendapatkan seat untuk terbang ke Semarang. keanehan kedua terjadi di sini. Saya memegang tiket asli penerbangan pukul 05.55 tidak mendapat seat, tapi orang yang mengantri di waiting list passenger mendapatkan seat ke Semarang! Saya pun coba mendaftarkan nama saya ke penerbangan berikutnya, dan ternyata sudah penuh juga. Hingga penerbangan pukul 14.00, seat ke Semarang penuh. Selama menunggu tersebut, saya mendapati banyak transaksi “tidak sehat” untuk mendapatkan seat di counter waiting list passenger. Salah seorang petugas yang mencoba ingin “membantu”saya pun memberitahukan kepada saya kalau tiket saya harus diganti.
Saya heran, kenapa petugas itu yang memberitahukan saya dan bukannya petugas dari PT Garuda Indonesia? What a shame! Saya pun coba complain ke Customer Service, hasilnya nol. Saya coba ke chasier internasional, karena tiket saya route internasional. Penerbangan saya pun diupgrade dan diganti penerbangan pukul 15.25 tanpa ada biaya tambahan oleh chasier internasional. Saya memutuskan tidak mendaftarkan nama saya di counter waiting list passenger karena sepertinya akan penuh terus. Saya memutuskan untuk langsung check in. Oleh petugas check in, saya disuruh validasi tiket ke chasier domestic. Di Chasier domestic, saya diminta biaya tambahan Rp 100.000,00 untuk biaya rebooking. Nah!
Keanehan ketiga. Di chasier internasional (awal), mereka mengatakan bebas biaya, tapi ketika validasi (chasier domestic), mereka meminta biaya tambahan. Saya sangat kecewa dengan pelayanan PT Garuda Indonesia yang menolak saya check in, sementara saya memegang tiket asli pada penerbangan pukul 05.55. saya pun menunggu di Bandara Soekarno Hatta dari pukul 05.00 hingga 15.00 untuk bisa kembali ke Semarang. Kenapa pihak PT Garuda Indonesia menjual seat saya kepada orang yang bukan pemilik tiket aslinya? Saya berharap keluhan saya ini menjadi trigger untuk perbaikan dalam diri PT Garuda Indonesia, dan bukan menjadi ancaman yang selalu dihindari.
amalia wulansari
Bergaskidul RT 04 RW I, Bergas
Ungaran
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial