Batavia Air
Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Transportasi Udara > Terkatung-Katung di Bandara Jakarta

Terkatung-Katung di Bandara Jakarta


1105 dilihat

Saya adalah penumpang Batavia Air dengan kode booking RBADAV Departure Flight Flight Number : Y6-344 Rute : SUB-CGK Etd : 14.35 WIB Eta : 15.55 WIB Flown Date : 24-OCT-12 Pax Name : Roy Ariestanto /Mr. Ticket Number : 6717144953643. Kronologis : Saya check in sekitar jam 13.30, saya taro tas dimesin/timbangan dan tertera dimonitor +- 7 Kilogram, saya serahkan print tiket ke petugas cek kebetulan perempuan, tanpa senyum, tanpa sapa, tanpa ba bi bu,sang petugas ga lama saya diminta airport tax Rp 40.000. Saya bayar dan tak  lama saya diberi print out tiket+kertas print tiket saya, saya langsung meluncur ke gate 2, pesawat delay +- 30-45 menit, akhirnya saya tiba di jakarta sekitar jam +- 17.30.

Masalah mulai timbul dijakarta saya nunggu bagasi saya kok ga ada?? sampai habis, tas saya ga ada, akhirnya saya tanya pada petugas Batavia Air disitu, dibaca tiket saya termasuk tiket print out, katanya bagasi saya 0 (nol) atau tanpa bagasi, sempet terjadi perdebatan dikira saya bohong, gimana saya bohong wong saya jelas-jelas bawa tas berisi pakaian dan peralatan kerja,karena isinya peralatan kerja ada tang, obeng, solder dll (saya teknisi komputer) yang dilarang untuk masuk kabin ya pasti harus bagasi kan?

Saya ke Jakarta juga untuk keperluan kerja bukan main-main. Setelah saya jelaskan saya diajak ke kantor lost and found untuk mengdeskripsikan tas saya. Petugas tersebut menulis berita acara sesuai diskripsi saya dan langsung koordinasi dengan Surabaya. Berkali-kali dia koordinasi mengalami kesusahan, dia sempet mengutarakan ke saya kalau sudah kontak surabaya berkali tapi telponnya direject, atau dicuekin. Dia telpon persis didepan saya, sambil berkali-kali mohon maaf. Dia juga menyarankan supaya besok diambil, karena itu tas berisi tools buat saya kerja hari itu juga. Saya tetap bertahan, intinya itu tas harus saya bawa karena harus langsung kerja. Saya juga harus melapor ke pimpinan dan langsung kerja hari itu juga.

Setelah dia telepon berkali-kali direject atau tak diangkat. Dia telpon ke supervisor manager di Surabaya atau apalah jabatannya akhirnya sekitar jam 19.00 ada kejelasan barang saya tertinggal dikonter check in Surabya. Saya pikir kok bisa? Jelas saya menaruh tas saya di mesin. Sudah keliatan total beratnya +-7 kilo masa dimonitor petugas cek in tak nampak? Saya benar-benar tak habis pikir. Akhirnya tas saya diikutkan flight yang jam 19 sekian yang akhirnya delay juga. Tas baru saya terima +- jam 21.15. Saya benar-benar kecewa dengan petugas check in Surabaya, diskripsi sang petugas sudah saya sampaikan ke petugas di Jakarta. Karena saya tidak memperhatikan namanya. Karena emang tak memakai tag/keplek nama.

Kalaupun mau dilacak menurut saya mudah, tinggal dicek log yg bertugas pada tanggal tersebut and jam tersebut, tiap petugas by system kan harus log in dulu ke system komputer. Tak tahu lagi kalau di system Batavia Air Lebih dari 3 jam saya terkatung-katung di bandara Jakarta. Kena marah bos karena saya terlambat sangat telat sampai lokasi. Tidak dikasih makan di kantor Batavia Air yang menurut saya seharusnya merupakan tanggung jawab mereka.

Saya juga tidak luput dari salah karena kurang teliti saat cek in tidak memperhatikan tag tas saya udah ada belum, karena saya waktu itu juga sibuk koordinasi dengan teknisi Jakarta. Yang jadi pertanyaan saya masa itu petugas cek in ga tau kalo saya bawa tas? Kalau dia tidak tahu, masa tak keliatan dimonitor komputer atau monitor lain ada nilai +- 7 kilo? Dan menurut saya mbak/perempuan yang bertugas melayani saya, tidak ramah, cuek and judes. Tidak ada senyum dan sapa.

Saya acungkan jempol buat petugas Lost and found Batavia Air di Jakarta terutama buat Pak Diky (maaf kalau salah tulis) beliau yang paling sibuk koordinasi dengan petugas Surabaya. Pada hari Senin tanggal 29 Oktober 2012 sepulang saya dari Menado yang kebetulan menggunakan Batavia Air lagi. Yang bikin saya kaget Pak Diky masih mengenali saya. Malah beliau yang menyapa saya dulu dengan ramah. Menurut saya seharusnya orang-orang seperti Pak Diky ini yang berada di garis depan layanan. Daripada perempuan cantik yang tidak bisa senyum dan menyapa pelangan hanya karena satu orang, saya jadi terkatung-katung di bandara Jakarta lebih dari 3 jam.

Roy Ariestanto
Simpang Darmo Permai Selatan 7 / 52
Surabaya




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial