Batavia Air Sangat Mengecewakan

Saya adalah pemegang Tiket Batavia Air Y6-254 dengan kode booking VEHQAI dengan rute Balikpapan-Surabaya tanggal 30 Juni 2012. Saat tiba di Bandara Sepinggan dan bermaksud Check-In, saya diarahkan ke kantor Batavia Air dan di informasikan bahwa penerbangan tersebut mengalami delay dari yang seharusnya berangkat pukul 15.05 WITA menjadi pukul 20.00 WITA karena alasan rotasi pesawat. Mengingat saya harus menghadiri acara pada pukul 19.00 WIB di Surabaya, maka saya meminta pihak Batavia Air untuk mencarikan tiket pengganti. Hal ini sesuai dengan Permenhub No. 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara pasal 36 yang mewajibkan pihak maskapai untuk mencarikan penerbangan pengganti apabila diminta oleh penumpang.

Namun saat saya meminta hal tersebut, pihak Batavia Air menolak dengan alasan semua flight Batavia Air untuk hari itu telah PENUH dan mereka hanya bersedia me-refund tiket saya senilai Rp776.900,- Pada saat yang sama, ada seorang pria – sebut saja “X” (saya menduga dia calo tiket) yang memegang tiket Batavia Air Y6-252 yang juga delay lebih dari 2 jam dari waktu seharusnya (pukul 12.55 WITA) dan pihak Batavia Air menyarankan agar saya membeli tiket dari X senilai Rp900.000 dengan alasan orang yang namanya tercantum di tiket X tersebut batal berangkat.

Jadi dalam hal ini saya menambah kekurangan dari tiket saya sebesar Rp130.000. Saya kemudian meminta Batavia Air untuk memindahkan saya ke penerbangan Y6-252 sebagai pengganti dari orang yang batal berangkat tersebut dan mengganti nama orang tersebut menjadi nama saya, namun lagi-lagi Batavia Air menolak dengan alasan yang tidak jelas dan tetap menyuruh saya menambah kekurangan harga tiket namun tetap tidak ada pergantian nama.

Karena saya tidak mau terbang dengan menggunakan nama orang lain, akhirnya saya memutuskan untuk me-refund tiket dan saya mencari sendiri tiket penerbangan dan saat saya mencari tiket, masih terdapat Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia yang memungkinkan saya untuk tiba di Surabaya sebelum pukul 18.00 WIB. Karena pentingnya acara yang harus saya hadiri, dengan terpaksa saya merogoh kantong lebih dalam untuk terbang mengingat harga tiket pada saat itu sudah diatas Rp 1 juta. Hal ini menunjukan bahwa Batavia Air telah melanggar Permenhub yaitu:

1.Berbohong karena mengatakan semua penerbangan penuh, padahal masih ada bangku kosong di Batavia Air Y6-252 yang penumpangnya batal berangkat dan ini jelas-jelas diketahui oleh pihak Batavia Air Sepinggan

2.Setuju menerbangkan orang yang namanya tidak sesuai dengan nama di tiket dan secara tidak langsung mendukung praktek calo karena menyuruh saya membeli tiket dari calo dan tidak bersedia mengganti nama di tiket dengan nama saya.

3.Tidak bersedia mencarikan penerbangan dari maskapai lain (padahal telah diminta) dan tidak mau meberikan penggantian atas selisih harga tiket yang harus ditanggung penumpang. Padahal dalam Permenhub No. 77 Tahun 2011 pasal 10 ditegaskan bahwa penumpang dibebaskan dari biaya tambahan dalam hal dialihkan ke penerbangan berikutnya atau penerbangan lain, termasuk peningkatan kelas pelayanan.

4.Menipu penumpang dengan mengatakan “Batavia Air tidak wajib mengganti selisih harga tiket” padahal sudah jelas sekali peraturan yang mengatur hal ini. Satu hal lagi, saat penerbangan balik dari Surabaya-Balikpapan tanggal 1 Juli 2012 dengan Batavia Y6-261, terdapat seekor kecoa di tempat saya duduk dan ini benar-benar memalukan sekaligus menjijikkan.

Semoga keadaan ini bisa membuat Batavia Air berbenah diri agar lebih baik dimasa yang akan datang.

Salam,

Gofar M Tobing
Jl. Minas II Noo. 441
Balikpapan