Nama saya Riska, pengalaman saya ini jika dinilai dari kerugian materinya mungkin tidak seberapa tapi saya ingin menunjukkan bahwa sistem yang digunakan perusahaan bersangkutan tidak siap dalam melayani konsumennya. Selama menggunakan aplikasi ojek online bernama Go-Jek saya selalu menggunakan cash. Suatu hari, saya tergiur oleh diskon yang ditawarkan Go-Jek untuk layanan Go-Ride membayar menggunakan Go-Pay hingga akhirnya saya top up sejumlah 50 ribu rupiah karena kebetulan memang akan segera saya gunakan namun karena beberapa hal, akhirnya saya tidak jadi menggunakan layanan Go-Ride bahkan saya belum melakukan pemesanan apapun dan saldo tetap di dalam Go-Pay sejumlah 50 ribu rupiah (Saya menyaksikan jumlahnya hingga 5 hari berikutnya masih sama) Hingga hampir 3 minggu berlalu dan saya belum menggunakan layanan Go-Jek lagi saat saya ingin menggunakan saldo saya untuk layanan Go-Food, saya bingung karena saldo sempat tidak terbaca, hanya proses loading dan tidak tertera jumlah saldo saya. Saya merasa santai saja mungkin hape saya yang error ataupun jaringannya, akhirnya saya biarkan. Hingga pada hari ketiga setelah saya melihat terus saldo saya pun tampak dan jumlahnya berkurang 40 ribu rupiah. Saya tidak tahu apa yang terjadi dan akhirnya saya mengecek histori penggunakan Go-Jek saya, pikiran saya mungkin ada transaksi yang terlupa tapi histori saya kosong yang tersisa hanya pemesanan Go-Ride yang saya batalkan jauh sebelum saya top-up saldo di Go-Pay. Merasa saldo saya 'amblas' saya menelepon pihak Go-Jek dan ditanggapi dengan cukup ramah, namun yang saya bingung sebagai costumer service, dia tidak mengecek perjalanan saldo saya hanya bisa mengecek histori penggunaan Go-Jek saja. (Yang saya sendiri juga bisa lihat dari aplikasi saya, jadi menurut saya yang dikerjakan costumer service tidak berguna) Lalu CS menyuruh saya mengirim email bukti-bukti terkait dengan hilangnya sebagian saldo saya ke alamat email costumerservice@go-jek. com. Segera saya lakukan, pelaporan telepon dan pengiriman bukti-bukti terkait ke Email terjadi pada Sabtu, 16 Juli 2016.
Apakah mungkin ada yang bernasib sama dengan saya? Bagaimana tindakan yang diambil? Apakah sudah mendapatkan solusi? Karena saya belum pernah mendapatkan pengalaman seperti ini sebelumnya. Kejadian ini membuat saya takut dengan rekening virtual yang ada di Indonesia. Saya tidak terlalu yakin dengan tindakan yang saya lakukan apakah sudah benar? Jika ada yang bisa berbagi, terima kasih banyak. Saya berharap saldo saya yang tak seberapa kembali ke saya karena saya cuma mahasiswa.
Terima kasih bantuan agan-agan sekalian.
Bukti-bukti yang saya kirimkan ke Go-Jek: