Akan tetapi jawaban yang agak berbelit-belit, yang intinya menurut pengakuan Bpk. Efendi setelah mengantarkan kami dia langsung mengambil order di Jl. kutilang III (yg alamatnya memang tidak jauh dr rumah kami) menuju sawangan - Depok akan tetapi ditengah jalan penumpang tersebut turun di lenteng agung dengan alasan temannya menelpon terus (memang setelah kami turun dan menyadari Handphone istri sy hilang, kami terus menelpon tanpa henti. berharap agar Bpk. Efendi menyadari handphone sy yang tertinggal di mobilnya) dan kemudian pada saat kami tanyakan mengenai ciri-ciri penumpang setelah kami, jawaban dr Bpk. Efendi berbelit-belit, malah terkesan menutup-nutupi.
Kami tanyakan mulai dari alamat penumpang setelah kami dan ciri-ciri penumpang tersebut agar kami juga bisa menelusuri sendiri, akan tetapi Bpk. Efendi tidak mejawab dengan lugas tapi malah berbelit-belit. (Kami juga memiliki rekaman pembicaraan dengan Bpk. Efendi tersebut agar lebih mempermudah pihak manajemen Uber menelusuri masalah ini)
Bagi saya Bpk Efendi ini sama sekali tidak komunikatif dalam membantu.
Kami hanya berharap masalah saya ini cepat ditelusuri, karena menurut kakak saya (yang juga driver Uber) terdapat SOP bahwa driver diharuskan membantu mengecek sebelum penumpang turun dan menyelesaikan trip yang mana hal tersebut tidak dilakukan oleh Bpk Efendi, juga no hp Bpk Efendi selama beroperasi dalam keadaan mati sehingga sulit dihubungi.
Yang sangat mengecewakan kami adalah sampai hari ini tidak adanya tanggapan apapun dari pihak Uber, walaupun sudah beberapa kali kami sampaikan mengenai kasus ini.
