Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > Pengaturan Operasional transjakarta Kurang Optimal

Pengaturan Operasional transjakarta Kurang Optimal


642 dilihat

Jakarta - Sejak awal Agustus 2010, serentak di beberapa titik jalan di Jakarta, banyak aparat yang berjaga di jalur-jalur transjakarta. Dengan tujuan awal, untuk mempercepat waktu tempuh bus-bus transjakarta di semua koridor dan mengurangi penumpukan penumpang di halte-halte Busway. Dan, akhirnya "sterilisasi" jalur busway cukup terlihat berhasil. Walau masih ada di beberapa jalur busway, masih terlihat kendaraan selain Bus transjakarta bisa jalan dengan nyaman di jalur "ekslusif" tersebut.

Tanggal 10 Agustus 2010 awal tarawih tahun ini saya mencoba naik busway dari Halte Ancol. Dengan harapan dapat sampai rumah jauh lebih cepat dibandingkan opsi alat transportasi yang lain. Dari kejauhan saya lihat ada lebih dari 5 bus gandeng yang sedang diistirahatkan. Maka saya berasumsi halte tersebut sedang kosong dari penumpang. Sehingga bus harus menunggu penumpang. Tapi, saat saya sampai halte, yang terlihat adalah ratusan calon penumpang yang sedang antri. Baik mengantri untuk beli tiket masuk halte busway maupun antri di depan pintu halte untuk naik ke busway.

Saya tidak habis pikir. Bagaimana cara pihak BLU, Operator bus transjakarta dan Pemprov DKI mengatur bus-bus tersebut. Mengapa calon penumpang dibiarkan terbengkalai menunggu cukup lama hingga bus jalan. Sedangkan di sana ada lebih dari 5 bus gandeng yang stand by? Untuk apa jalur busway disterilisasi jika jarak keberangkatan bus begitu lama? Isu ini bukan lagi masalah kurangnya bus tapi saya pikir lebih ketidakbecusan mangatur dan memaksimalkan operasional bus yang ada.

Selain itu, perlu dipikirkan alternatif terbaik khususnya halte senen untuk arah Ancol - Kampung Melayu. Waktu tunggu lampu merah tersebut sangat lama sekitar 5 menit. Jika misal ada 2 bus gandeng yang antri di halte tersebut maka bus kedua akan membutuhkan waktu tunggu 15 menit untuk bisa jalan. Perhitungannya sebagai berikut:
5 menit pertama menunggu lampu hijau agar bis di depan bisa lewat. 5 menit kedua dibutuhkan untuk menurunkan atau menaikkan penumpang. 5 menit ketiga untuk menunggu giliran lampu hijau berikutnya.

Lalu bagaimana jika pada saat bersamaan ada 3 bus gandeng? Maka waktu yang dibutuhkan sekitar 25 menit. 25 menit hanya untuk menurunkan atau menaikkan penumpang dan menunggu lampu hijau adalah sangat tidak masuk akal. Sudah waktunya Pemprov DKI, BLU, dan Kepolisian untuk duduk bersama untuk memecahkan masalah ini.

Achmad Bazargan
Kp Tanah 80 RT 6/9 No 2 Klender Duren Sawit Jakarta
*****@****.***
021-26508103



(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial