Pelayanan RSUD Soewondo Pati Mengecewakan”
(8736 Views) December 11, 2016 12:40 pm | Published by admin | No comment
Suara Pati News. Pati – Di tengah persaingan dalam pelayanan kesehatan antar rumah sakit baik milik Pemerintah Daerah (Negeri) maupun Swasta selalu berlomba mengedepankan pelayanan prima kepada masyarakat.
Pelayanan adalah salah satu hal yang selalu didambakan oleh pasien untuk mempercepat proses penyembuhan dari sakit yang dideritanya. Akan tetapi hal ini berbeda dari apa yang terjadi di RSUD Soewondo Pati. Salah seorang pasien Ahmad Febri Santiko alamat Trimulyo Juwana mendapatkan pelayanan yang jauh dari apa yang diharapkan. Dia yang masuk rumah sakit pada Minggu (30/11) pukul 19.00 WIB dengan keluhan sakit pada perut, terlebih dahulu menjalani pemeriksaan di UGD, kemudian dipindah perawatan di ruang Wijaya Kusuma Lt. 3 ruang No. 12 A. Setelah menjalani pemeriksaan, baik pemeriksaan laborat maupun pemeriksaan secara langsung oleh dr. Arifin spesialis bedah dan dr. Didik spesialis penyakit dalam, pasien harus menunggu hasil diagnosa tentang penyakit yang dideritanya. Berhari-hari pasien maupun keluarga menunggu keputusan / tindakan medis dari dokter yang menangani apa sesungguhnya penyakit yang ada tersebut. Hasil yang didapat hanya menunggu dan menunggu tanpa ada kejelasan yang pasti.
Berdasar keterangan keluarga pasien saat masuk di RSUD Soewondo Pati menggunakan pelayanan perawatan umum (biaya sendiri) tidak memakai BPJS, Jamkesmas ataupun Jamkesda. Selama menunggu tindakan medis (penanganan operasi) yang akan dilakukan dokter, pasien (Ahmad Febri Santiko) setiap hari selalu buang air besar (BAB) berkali-kali tidak berhenti, muntah-muntah dan demam. Mendapati hal tersebut akhirnya keluarga memutuskan untuk memindahkan pasien ke rumah sakit lain yang penanganannya lebih cepat.
Hari Sabtu (5/11) keluarga akhirnya melakukan APS (Atas Permintaan Sendiri) kepada RSUD Soewondo untuk memindahkan perawatan pasien ke rumah sakit (RS. Kariadi Semarang). Pukul 11.00 WIB pasien keluar dari RSUD Soewondo setelah sebelumnya terlebih dahulu melakukan penyelesaian biaya administrasi yang ada. Terus terang saya kecewa pak dengan penanganan medis di RSUD Soewondo Pati, lima hari dirawat menghabiskan biaya Rp. 11.129.000,00, tetapi anak saya tetap tidak ada tindakan lebih lanjut, ungkap keluarga pasien.”
Pukul 14.00 WIB (5/11) pasien tiba di rumah sakit Kariadi Semarang dan langsung mendapatkan penanganan medis. Pukul 03.00 WIB esok harinya Minggu (6/11) pasien menjalani operasi dan selesai pukul 05.00 WIB. Di RS. Kariadi Semarang penyakit pasien diketahui sebagai usus buntu hingga segera dilakukan operasi oleh dr. Faris beserta Tim. Setelah menjalani perawatan selama 5 hari, pasien akhirnya diperbolehkan pulang pada Kamis malam (10/11) dengan total biaya perawatan + operasi sebesar Rp. 22.506.000,00.
Kasubag Humas RSUD Soewondo Pati Subagyo ketika dimintai tanggapannya oleh wartawan MI terkait lambatnya tindakan medis yang dilakukan oleh dokter yang ada tidak mau memberikan keterangan sama sekali. Bahkan setelah dia berkoordinasi dengan Wadir RSUD Soewondo Pati pun tetap tidak bisa memberikan keterangan dengan alasan menunggu keterangan terlebih dahulu dari dokter yang ada maupun melihat rekam medisnya dulu.
Satu hal yang perlu dipertanyakan di RSUD Soewondo Pati, apakah tidak bisa dibenahi pelayanan yang buruk ini, apakah pasien untuk mendapat kesembuhan harus berlama-lama menunggu tanpa ada kejelasan. Kepada pihak terkait agar bisa mensikapi dari pemberitaan yang ada ini agar kepercayaan masyarakat Pati untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Soewondo Pati masih tetap tinggi. Sangat disayangkan jika masyarakat Pati ketika sakit dan harus berobat menuju kepada rumah sakit lain seperti rumah sakit di Kudus ataupun rumah sakit yang ada di Semarang. ($@b@®!)