Pada hari Minggu tanggal 13 Juli 2008 saya berangkat ke Singapura dengan penerbangan Valuair (VF508) dari Jakarta pada jam 17.15. Lalu saya masuk ke gate E3 untuk check-in sekitar pukul 3 kurang.
Pada waktu itu saya dilayani oleh 2 Petugas wanita, yang satu bernama Siti Mualifah sedangkan yang satunya lagi saya tidak memperhatikan namanya (rambutnya sebahu dengan kulit putih).
Dengan dibantu oleh Petugas Trolley, saya meletakkan koper untuk ditimbang. Angka menunjukkan 25 sekian. Lalu petugas bernama Siti bilang kalau saya harus membayar karena berlebih 5kg dari beban yang telah ditentukan yaitu 20kg.
Saya bingung karena sebelumnya tidak pernah di-charge apapun (saya cukup sering bolak-balik Singapura). Pada saat itu saya hanya memegang uang rupiah sebesar Rp100,000 untuk airport tax jadi saya harus keluar lagi untuk mengambil uang.
Masih bingung untuk meninggalkan koper kepada Petugas Trolley atau tidak, saya pun belum mengambil koper saya dari timbangan. Lalu Petugas tsb bilang ke saya (dengan nada agak tinggi) kalau koper tidak bisa ditinggalkan dan masih ada penumpang di belakang saya.
Saya mulai merasa kesal diperlakukan seperti itu. Saya pun pergi keluar untuk mengambil uang lalu kembali lagi ke Counter tsb. Lalu saya taruh koper itu lagi, namun saya memutuskan untuk mengambil beberapa barang untuk mengurangi beban koper dan meletakkannya di carry-on bag saya.
Selesai, lalu saya meletakkan koper tsb ke timbangan dan menguncinya dengan gembok. Tak disangka, petugas bernama Siti itu berkata, "Yah sama aja, sekarang beratnya juga masih 23kg". Kesal dengan perkataannya saya membalas kalau 5kg dan 3kg itu beda, cukup mengurangi biaya yang harus saya bayarkan.
Dan saya pun iseng bertanya kenapa waktu saya di Singapura membawa koper dengan berat 22kg tidak dipermasalahkan lalu dengan enteng dia membalas, "Ya kalo gitu check-in aja di Singapur." Sungguh kesal diperlalukan seperti itu tapi saya diam saja.
Lalu Petugas tsb bilang kalau saya harus pergi ke Counter dekat bank BCA untuk membayarkan biaya extra weight. Selesai urusan membayar, saya kembali ke Counter Check-in untuk mendapatkan boarding pass. Sesudah dikasih, saya bilang ke mereka kalau lain kali menghadapi pelanggan tolong senyum dan jangan membuat pelanggan kesal dengan memasang muka ketus. Dan bukannya meminta maaf selayaknya petugas profesional malah petugas itu menantang dan bilang, "Siapa yang tidak senyum?"
Sungguh kelakuan yang sangat mengecewakan dari pihak Valuair. Seharusnya mereka dilatih untuk melayani penumpang dengan sikap profesional, bukan malah dengan sinis dan muka ketus. Harap ditindak lanjuti.
Dwima Listya Parameita
Raffles Hills Blok J5 No.9 Cibubur
Depok
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial