Hotel Paragon
Home > Perhotelan & Kenyamanan > Restoran & Cafe > Kecewa Pelakuan Security Hotel Paragon Solo

Kecewa Pelakuan Security Hotel Paragon Solo


1037 dilihat

Jumat, 14 Agustus lalu saya diundang salah seorang teman dari Solo untuk menginap di Solo Paragon Hotel. Bersama delapan teman, kami berangkat dengan menaiki motor. sesampainya di Solo Paragon Hotel, kami sudah disambut dengan muka sinis dan merendahkan oleh pihak Security Solo Paragon Hotel. Security tersebut mengajukan pertanyaan kepada teman saya “Mau ngapain?”, “Nginep pak”, “Hahh?!!” jawab Security itu dengan wajah bertanya-tanya.

Pada pertemuan pertama masih dapat kami maklumi, mungkin Security heran baru kali ini ada tamu bermotor yang hendak menginap. Malamnya kami keluar untuk berjalan-jalan menikmati suasana Kota Solo sambil mencari santap malam. Namun setelah itu suasana gembira kami terganti menjadi amarah. Sepulangnya di hotel, pihak Security yang lain lagi-lagi mengajukan pertanyaan yang bernada sinis dan merendahkan, kali ini giliran saya yang ditanyai dan masih ingat betul kalimatnya; “Mau kemana bos?”, “Nginep pak, saya tamu!”.

Mungkin karena dianggapnya saya berbohong dia mengajukan pertanyaan yang bersifat ‘ngetes’ ; “Di lantai berapa?”, “xx pak!”, “kamar nomer berapa?”, “12xxxx”. Tak hanya berhenti disitu, lagi-lagi saat hendak menuju ke kamar kami bertemu seorang Security lain. Dengan sinis dia langsung bertanya “Mau kemana?!” dengan panas hati kami tak menjawab, kami hanya melihatkan kartu kunci kamar padanya.

Lucunya begitu dia melihat kartu kamar kami sikapnya berubah, wajahnya yang tadi galak berubah menjadi penuh senyuman, kemudian dia membukakan pintu masuk untuk kami. Sungguh saya amat kecewa dengan perlakuan Security tersebut. Melihat penampilan kami yang cenderung santai dan hanya menggunakan sepeda motor seharusnya tidak membuat pihak Security negative thinking dan langsung memandang seolah-olah kami gelandangan perusak pemandangan yang tidak mungkin mampu menginap di hotel. Padahal tamu lain yang berpakaian rapi dan bermobil tidak diperlakukan seperti ini. Bukankah ‘tamu adalah raja’ dan harus diperlakukan dengan baik tanpa melihat dari penampilan dan tumpangannya?




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps