Seharusnya Puri Putri Sahid Hotel Jakarta Itu Tempat yang Aman

Jakarta - Tanggal 12 Desember 2009 saya beserta keluarga menghadiri undangan menikah keluarga dekat di Sahid Hotel. Saya datang jam 18.40 dan langsung menuju Puri Putri (private room) untuk memberi selamat dan menikmati hidangan. Setelah jam 19.00 kami masuk ke dalam Puri Agung untuk berkumpul menikmati pesta bersama dengan kolega dan keluarga besar.

Kereta bayi dan tas anak saya tinggal di Puri Putri dan di dalam tas itu ada handphone (HP) suster anak saya. Sampai kira-kira pukul 20.15 HP suster anak saya berbunyi dan kondisi saat itu ada suster adik saya yang menjaga bayinya dan ada dua orang yang sedang membereskan menjaga yang tadi dipakai untuk menempatkan masakan.

Ketika suster adik saya mendengar bunyi HP dia segera keluar dari Puri Putri untuk memberi tahu suster anak saya. Ketika suster anak saya kembali ke Puri Putri HP
sudah lenyap. Saat itu saya langsung melaporkan kepada seorang keamanan yang bernama Bapak Naisan, dan kemudian berkoordinasi serta memanggil petugas yang membersihkan Puri Putri.

Ketika di-cross check dengan petugas yang membersihkan petugas menyangkal kalau mendengar HP berbunyi. Informasi ini berlawanan dengan keterangan dari suster adik saya yang duduk tidak jauh dari tempat di mana petugas kebersihan membereskan tempat masakan.

Tidak ada hasil yang signifikan justru yang ada adalah mereka memberikan alasan bahwa pihak keamanan sudah memperingatkan jangan meninggalkan barang di Puri Putri. Oleh karena tidak puas dengan kinerja pihak keamanan saya meminta untuk bertemu dengan Duty Manager saat itu Bapak Kosim. Dari Bapak Kosim inilah keluar kata maaf untuk pertama kalinya karena sudah tidak bisa memberikan service yang terbaik alias mengecewakan.

Malam itu mereka langsung melakukan locker checking dan tentu tidak akan diketemukan. Mengapa? Pelaku bukan orang bodoh yang setelah mencuri langsung menaruh hasil curian di loker. Pasti dia simpan di tempat tertentu terlebih dahulu.

Senin, 14 Desember 2009 saya menghubungi pihak Sahid Hotel dan akhirnya Duty Manager Bapak Kholib yang bertugas menghubungi dan pada intinya sudah melakukan semua prosedur yang ada di sana. Hasilnya tetap tidak ditemukan.

Bagi saya kejadian di Puri Putri menjadi kejadian yang tidak dapat diterima dengan akal sehat. Mengapa? Sahid Hotel, adalah hotel berbintang lima dan bukan hotel kelas melati. Tempat di mana hilangnya HP ada di private room dan bukan public room.

Bila barang yang tertinggal saja pihak Sahid Hotel bisa menyediakan tempat lost and found maka harusnya kehilangan atau pencurian tidak ada. Tapi, 12 Desember 2009 fakta berbicara terbalik.

Puri Putri adalah tempat private room yang hanya bisa diakes oleh keluarga dan pihak Sahid Hotel. Seharusnya itu menjadi tempat yang aman dan tempat di mana kita bisa menitipkan barang.

Inilah peristiwa yang terjadi di Puri Putri Sahid Hotel Jakarta pada 12 Desember 2009 yang katanya hotel berbintang lima. Keamanannya sangat mengecewakan.

Luke Eka Putra
Taman Ratu Indah F 5 / 14 Jakarta Barat
*****@****.***
0811816177



(msh/msh)