Pada 6 Maret 2021, saya menginap satu malam di Sheraton Bandung Hotel & Towers. Saya pesan di Booking.com untuk dua kamar deluxe king, satu kamar deluxe twin dan satu kamar executive.
Masing-masing kamar untuk dua orang. Kecuali kamar executive, saya pesan untuk tiga orang. Hal ini jelas tercantum pada aplikasi Booking.com.
Saya datang sekitar pukul 16.30 WIB dan dilayani dengan ramah oleh petugas resepsionis bernama Faras.
Saat itu diberikan tiga kunci kamar dengan alasan kamar executive dilakukan upgrade (saya lupa nama kamar upgrade-nya) dan sedang proses dibersihkan.
Lebih dari satu jam sebagian rombongan kami menunggu di kamar deluxe twin sebanyak lima orang. Salah satu rombongan kami menanyakan ke resepsionis. Dijawab untuk menunggu dan akan dihubungi apabila kamar sudah siap.
Setelah 15 menit berlalu, saya coba hubungi resepsionis untuk menanyakan kamar pesanan. Saya sampai harus bernada tinggi barulah kunci dikirimkan ke kamar saya.
Masalah bertambah banyak karena ternyata kamar yang diberikan hanya tersedia bed untuk dua orang. Kembali saya tanyakan terkait extra bed.
Petugas yang bernama Faras menjelaskan kepada saya dengan mendatangi kamar. Dia menjelaskan bahwa pesanan saya hanya berlaku untuk tempat tidur bagi 2 orang dan sarapan untuk tiga orang.
Sementara saya yakin bahwa harga yang dibayar adalah untuk tiga orang baik tempat tidur dan sarapannya.
Terjadilah adu argumentasi. Saya sampai meminta petugas membuka aplikasi Booking.com
Saya pun membandingkan harga kamar yang saya pesan untuk tiga orang dengan kamar yang sama untuk 2 orang. Terbukti selisih harganya hampir Rp 700 ribu.
Sementara sesuai info dari petugas yang sama, bahwa harga extra bed (termasuk breakfast) pada hari itu dikisaran Rp 600 ribu.
Dengan bukti itu, saya sampaikan bahwa pesanan saya tidak mungkin hanya mendapatkan ekstra sarapan tanpa extra bed.
Setelah bersitegang akhirnya petugas memberikan extra bed pada kami dengan kesan extra bed tersebut diberikan karena saya menuntut tanpa mau membayar harga.
Padahal jelas-jelas sudah saya bayar harga extra bed-nya.
Setelah petugas itu keluar dari kamar, saya mencari email konfirmasi pesanan dari Booking.com. Benar saja, kamar yang saya pesan dan bayar adalah kamar triple.
Segera saya sampaikan hal ini kepada petugas yang bersangkutan.
Saya tidak menyangka bahwa Sheraton Bandung mempekerjakan seorang staf yang keras kepala dan tidak mau mengakui kesalahannya.
Setelah keterlambatan penyerahan kunci kamar executive, pihak hotel memberikan kompensasi kepada tiga anggota rombongan berupa makan malam. Itu pun setelah saya minta kompensasi. (DND)
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial