Foresta BSD City, Bukan Solusi yang Tepat

Saya, salah satu mahasiswa Universitas swasta yang berlokasi di EduTown BDSCity, sedih sekaligus prihatin ketika mendengar kabar dosen kami mengalami kecelakan di jalan raya BSD Foresta pada hari kamis 08 Juni 2011 malam. Memang jalanan itu sudah menjadi langganan kecelakaan, dan merugikan banyak pihak, yang disebabkan entah oleh mereka yang melanggar lampu lalu lintas yang maupun mereka yang melakukan aksi ugal-ugalan balapan yang tak bertangung jawab.

Menyadari hal itu, baru-baru ini pihak BSDCity pun melakukan pengerjaan beberapa Alat Pembatas Kecepatan (yang biasa lebih di kenal sebagai Polisi Tidur) di sepanjang jalan raya Foresta. Tapi apa daya, tenyata penyebab kecelakaan dosen kami di kala hari hujan dan tanpa ada penerangan jalan yang memadai saat itu adalah keberadaan Alat Pembatas kecepatan tersebut yang tidak di sertai dengan rambu-rambu peringatan dan beserta posisi peletakan yang kurang wajar (sebelum persimpangan lampu lalu lintas, dimana biasanya para pengendara akan mempertahankan laju kendaraannya untuk melintasi persimpangan ketika lampu masih berwarna hijau dan waktu yang di tunjukan masih memungkinkan untuk melintas).

Jalan raya BSD Foresta adalah jalan raya 2 arah masing-masing memiliki 4 jalur berkendara dan di pisahkan dengan trotoar yang d tanami tumbuh-tumbuhan. Apakah wajar jalan raya dengan skala yang cukup besar di letakan “polisi tidur” yang posisinya sebelum persimpangan yang sudah memiliki lampu lalu lintas? Seharusnya pihak BSDCity dapat mengambil keputusan yang lebih baik dari pada memberikan solusi yang tidak menyeluruh dan dengan tanpa mengurangi kenyamanan para pengendara.

Seperti memperbanyak staff keamanan yg bertugas di lingkungan jalan raya Foresta. Hal itu akan jauh lebih berguna, bukan hanya menjaga ketertiban lalu lintas tetapi juga meningkatkan tingkat keamanan di lingkungan BSDCity itu sendiri dan juga meningkatkan rasa aman para konsumen BSDCity.

Pegasus P. Louis Gunawan
Banjar Wijaya, Ruko A.30
Tangerang