Saya dan suami adalah jamaah umroh dari Cheria Tour & Travel yang berkantor di Gedung Twink Jalan Kapten Tendean Jakarta Selatan. Kami berangkat dengan paket Umroh Reguler 9 hari tanggal 10-18 Maret 2013. Di awal, pihak Cheria dirasa sangat ramah dalam berinteraksi, sampai akhirnya di hari keberangkatan, satu persatu terkuak.
Pertama, Tour Leader yang dijanjikan berbeda dengan ketika Manasik. Tour Leader yang berangkat dengan grup kami adalah Pemilik Cheria Tour & Travel (Pak Cheriatna) yang di kemudian hari kami merasa Beliau sama sekali tidak tahu detail, tidak tahu bagaimana mendahulukan kepentingan jamaah sebelum kepentingannya dan oleh karenanya tidak bisa dianggap Tour Leader. Ditanya agenda pun Beliau tidak tahu.
Kedua, Ustadz pembimbing di Tanah Suci juga dilempar ke Ustadz lain yang lebih Junior. Tanpa pemberitahuan sebelumnya. Untungnya Ustadz Junior ini cukup lumayan dan bertanggung jawab. Jadi termaafkan. Ustadz Junior ini menjadi penolong diantara ketidak jelasan fungsi Tour Leader kami. Saat itu kami mendapat masalah dimana barang kami sudah dikeluarkan dari kamar oleh pihak hotel, padahal kami belum check out. Kami jadi kebingungan untuk mencarinya. Sementara si Ustadz Junior ini hilir mudik mencari, sang Tour Leader hanya santai dan bertanya basa basi. Sungguh menyedihkan karena ini mulai membuat kami berpendapat bahwa Beliau tidak punya peran apa-apa.
Ketiga, dan ini adalah puncaknya. Hari terakhir di Jeddah kami harus pulang ke Jakarta dengan flight pukul 21.45 waktu Jeddah. Ketika kami akan pulang ke Indonesia kami baru tahu bahwa kami tidak akan didampingi pihak Cheria Tour & Travel hingga ke bandara. Padahal jamaah umroh reguler ini belum berpengalaman di bandara Jeddah. Dari si Ustadz Junior, beliau berkata kami akan ditangani oleh seseorang bernama Pak Ical. Setelah ditunggu cukup lama dengan waktu mepet sekali, mobil jemputan datang jam 18.45. Kami membantu mengangkat barang-barang sementara Tour Leader hanya asyik dengan gadgetnya.
Yang mengagetkan, Pak Sopir bertanya kenapa memberitahu untuk mobil jemputannya mendadak sekali. Kaget lah kami serombongan! Ini berarti pihak Cheria Tour & Travel tidak bersiap2 sebelumnya. Lalu kenapa si Tour Leader malah ikut rombongan Umroh Plus yang notabene malam itu hanya akan kembali ke hotel? Kenapa tidak mendampingi kami? Setelah berjibaku dengan macet, kami sampai di bandara. Namun kejutan lain menanti. Kami salah bandara! Karena Pak Ical memberitahu terminal bandara yang salah. Seharusnya kami menuju terminal haji dan bukan terminal internasional biasa. Kami sudah sangat capek, ngantuk dan marah karena flight tinggal 1 jam 15 menit lagi. Sementara ini adalah international flight dimana kami harus melewati imigrasi dll.
Kami telepon si Ustadz Junior dan Ustadz Senior dan mereka mengelak bahwa mereka menelantarkan kami, dan hanya meminta kami menunggu. Yang lebih mengagetkan lagi, Pak Ical meninggalkan kami begitu saja hanya bersama Pak Sopir. Yang nantinya Pak Sopir ini harus berkorban untuk tidak Sholat Maghrib dan merelakan ID card nya diambil oleh Polisi karena dia nekat mengantar dan menunggu kami ke terminal haji.
Akhirnya setelah lari terbirit-birit untuk check in (kami belum di check-in kan!), dimarahi petugas karena waktu mepet sekali sementara kami ber-12 dengan banyak barang, lari ke imigrasi, kami sampai ke ruang tunggu dan naik ke pesawat tak sampai 5 menit kemudian. Bayangkan betapa mepetnya sementara ada 2 pasangan yang cukup berumur di grup kami!
Keempat, ada jamaah Bapak-Ibu dari Medan yang kebingungan bagaimana kepulangan mereka dari Jakarta ke Medan. Mereka khawatir setelah melihat kacaunya kepulangan kami. Akhirnya mereka berkomunikasi dengan si Tour Leader. Dan sungguh tidak disangka ketika jawabannya adalah mereka disuruh urus sendiri dengan yang mengurusi mereka di Jakarta. Saya jadi bingung. Sesungguhnya si Tour Leader ini adalah Leader kami yang harusnya membantu dan mengayomi, atau boss kami yang tak terjangkau untuk dimintai tolong? Masih ada banyak lagi cerita dan pertanyaan kami kepada Cheria Tour & Travel selain hal di atas. Tentang ketidak jelasan agenda, tentang air zam-zam yang tidak ikut terbawa ke Jakarta, tentang mengapa kami pulang ke Jakarta dengan Maskapai dengan kualitas berbeda dengan saat berangkat dan lain-lain.
Kelima, kami tidak bertemu dengan pihak Cheria Tour & Travel di bandar ketika kami sampai di Jakarta. Hanya bertemu Baggage Handler saja. Ketika dihubungi, pihak Cheria Tour & Travel ternyata masih di jalan. Sungguh aneh, karena pastinya mereka tahu jam berapa Arrival kami di Jakarta. Dengan harga paket umroh yg lebih mahal dibanding Travel lain, kami berharap kenyamanan lebih.
Mengapa kami diperlakukan seperti ini? Cheria Tour & Travel harus berhati-hati. Anda berbisnis dengan slogan Islami, namun kami sebagai jamaah merasa ter-dholimi. Dan kami yakin jikalau pun tidak dari kami, Cheria Tour & Travel pasti akan mendapatkan balasan dari pihak lain atau dari Allah SWT. Kami tunggu respon Cheria Tour & Travel. Karena bahkan hingga sampai saat ini kami belum dihubungi untuk sekedar mencari tahu bagaimana kondisi kami. Kalian tahu dengan pasti bagaimana untuk menghubungi kami ataupun jamaah lain yang juga merasa dirugikan. Juga Cheria Tour & Travel pasti tahu bagaimana cara menghubungi Bapak Sopir yang sudah kalian rugikan.
Novita Eka Wulandari
Jalan Puyuh timur 3 no 9 bintaro sektor 5
TANGSEL
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial