Bismillahhirohmanirohim... ass'wr wb,
Para pembaca dan toppers yang kebetulan membaca SP ini juga admin tokopedia yang budiman,
semoga keluhan ini bisa diselesaikan dengan baik dan jika tidak mudah2an topers dan mitra lainnya tidak mengalami seperti apa yang kami alami,
kronologinya sbb:
Kami berjualan online di media ecommerce bernama TOKOPEDIA.com dan berlokasi di Jakarta
Pada tanggal 19/04/2017 pembeli memesan dari lapak di tokopedia kami dengan nomor transaksi INV/20170419/XVII/IV/79001320
dan sesuai permintaan barang dikirim melalui JNE dengan ongkir sebesar Rp. 33.000,-
dengan nama pembeli Nurlaila (DEDEK/AKMAL) nomor resi: CGKK403238960517 tujuan: Lubuklinggau, Sumatera Selatan
Kemudian diluar sepengetahuan kami pada tanggal 20/04/2017 dan tanggal 22/04/2017 terjadi perubahan nomor resi dan kurir oleh sistem tokopedia, yang mana menyatakan ongkir lebih murah dan penggantian jasa ekspedisi JNE menjadi TIKI dengan nominal Rp. 26.000,-
Nomor TIKI(ubah) adalah 030064818185 dengan nama penerima Helly, kota tujuan Karawang, Jawa Barat
Dengan selisih Rp. 7.000,- di atas maka saldo kami dipotong secara sepihak oleh tokopedia
Sepengetahuan kami, tidak pernah merubah nomor resi untuk transaksi tersebut dan jika kami rubahpun, nama penerimanya sudah tidak cocok dengan nama, alamat dan kota tujuan si pemesan/pembeli
Semua nomor resi yang disebutkan di atas bisa dicek langsung valid atau tidaknya ke masing-masing penyedia jasa kurir baik JNE ataupun TIKI, hasil tracking langsung dari server kurir ybs
ref: [url=http://www.tiki-online.com]www.tiki-online.com[/url] / [url=http://www.jne.co.id]www.jne.co.id[/url]
Sampai saat ini pihak tokopedia belum memberikan jawaban/tanggapan atas persoalan di atas
Meskipun kami sadar bahwa nilai yang dipotong sepihak oleh Tokopedia hanya Rp. 7.000,- dan nilai relatif sangat kecil, namun yang menjadi persoalan kami adalah mengapa system tokopedia bisa melakukan kecurangan tersebut dan kami butuh jawabannya bukan mengalihkan jawaban ke persoalan lain
Tokopedia merupakan situs e-Commerce yang cukup besar di Indonesia, mengapa hal yang kami alami tidak dapat diselesaikan dengan baik ?
mohon para toppers dan pembaca lain mungkin bisa membantu share kasus ini supaya tidak terulang atau terjadi pada kawan2 sekalian.
wassalam' wr wb,