Setelah memilih beberapa produk, kami bergegas menuju kasir, karena terburu-buru pula, kami masuk ke kasir keranjang karena dipersilahkan kasir, padahal ada troli berisi barang belanjaan, saya baru ketahui hal itu setelah merasa janggal troli yang menyangkut di tiang pembatas lalu diingatkan oleh kasir lainnya.
Pada struk 0262 00001 6097 262766 pukul 11:58:01, tercetak 69903059 FIESTA SPICY CHICK 5 sejumlah 3 x 39.000 = 117.000, padahal seingat saya tadi ambil tiga karena tertulis beli dua gratis satu untuk produk tersebut. Kasir wanita yang mengingatkan bahwa saya masuk kasir keranjang menyarankan untuk langsung ke bagian informasi dan akhirnya saya meminta anak saya untuk menunggu di troli sementara saya kembali ke dalam Hypermart dan langsung kembali ke tempat saya mengambil FIESTA tersebut. Namun tanda beli dua gratis satu itu lenyap, tidak ada bukti sedikitpun karena tidak seperti Ambipur yang diambil dengan kamera handphone, untuk FIESTA tidak diabadikan. Sambil kembali ke depan, saya temukan juga bahwa harga label dan harga struk juga berbeda (harga struk = 39.000, harga label = 35.950, selisih 3.050 = 11,78%).
Di bagian informasi, petugas pria yang menurut kartu-nya bernama Rizal Gunawan, hanya melihat struk dan label harga yang tadi saya ambil lalu berbicara dengan petugas wanita yang ada di situ. Saya katakan kalau tiga produk tersebut saya retur karena semula ada tulisan kalau beli dua gratis satu tapi kemudian tidak ada buktinya.
Tapi mengingat kesalahan beda harga ini juga pernah saya alami di hipermarket lainnya, saya meminta struknya tidak digunting, sebagai bukti otentik bahwa kesalahan ini dilakukan oleh lebih dari satu hipermarket. Saudara Rizal menolak dan langsung mengembalikan struk dan label tersebut, saya utarakan saat itu kalau beda harga ini akan saya angkat di media sebagai bukti kekecewaan konsumen, dan menyesalkan kenapa struk harus digunting padahal bisa dibuat salinan dari cash register.
Saya pertanyakan juga manager on duty saat itu. saudara Rizal hanya menunjuk ke papan yang memuat foto dan nama manager on duty (Eko Raharjo), manager food (Hadi Ismanto) dan manager non food (M Roim). Saya agak heran dengan para manager tersebut, bagaimana sebenarnya SOP petugas bagian informasi? Apakah petugas yang terlalu sibuk (cuma ada Saudara Rizal dan seorang petugas wanita), atau tidak ada pelatihan bagaimana untuk melayani konsumen yang kecewa. Tidak ada kata maaf (bukan berarti saya menuntut itu tapi ini pengalaman kedua di hipermarket), saya jadi bertanya-tanya, apa mereka tidak mengajarkan untuk bersopan santun.
Dapat dibaca di label harga FIESTA SPICY CHICK 500 G: 7-2-2013, bukan tidak mungkin kalau promo ini berlaku sejak tanggal 07 Februari 2013 dan struk saya bertanggal 10-2-2013. Sudah berapa konsumen yang “terjebak” selama ini? Dan seandainya saya tidak menuliskan surat ini, bukan tidak mungkin beda harga antara display dan kasir di Hypermart Pejaten Village terus berlanjut, bahkan bukan tidak mungkin di seluruh cabang Hypermart, kalau alasannya kesalahan sistem.
Saya tuliskan ini sebagai bukti kekecewaan konsumen sekaligus sebagai kritik membangun pada Hypermart supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Karena sama seperti Hypermart Pejaten Village yang menagih jumlah yang tertera di struk belanjaan tersebut di atas tanpa kurang satu rupiah pun, maka saya juga menuntut kesamaan promo dan harga antara display dan kasir.