Giant Poin Square
Home > Perdagangan > Grosir & Supermarket > Kasir Giant Poin Square Pemalas

Kasir Giant Poin Square Pemalas


1743 dilihat

Hari ini saya bersama istri dan anak saya berbelanja di Supermarket Giant di Poin Square, Lebak bulus. Supermarket ini memang sering sekali saya datangin dan memang sebetulnya beberapa kali saya merasakan perlakuan kurang enak dari kasirnya yang menurut saya kadang kurang prefessional. Saya tekankan disini tidak semua kasir, mungkin hanya beberapa. Mulai dari saya nggak dilayanin karena tidak ada kembalian, sikap yang kurang ramah. Hingga akhirnya hari ini saya mengalami kejadian yang membuat saya terpaksa menuliskan sebuah surat pembaca.

Hari setelah saya berbelanja beberapa kebutuhan rumah tangga dan untuk usaha istri, saya mengantri di kasir no. 7 sekitar pukul 18.00, yang waktu itu ada 2 antrian di depan saya. Hingga akhirnya tiba antrian di depan saya untuk membayar. Saat pelanggan di depan saya hendak membayar tiba2 dia ingin membeli satu lagi barang yang sama dengan yang sudah dia bawa dikeranjang (cetakan kue dari alumunium foil).

Dari sinilah mulai bermula sebuah kejadian tersebut. Kalau di supermarket lain seperti carrefour ataupun ranchmarket , saat kita mau membeli sebuah barang lagi. maka dengan sigap sang kasir akan meminta karyawan supermarket lainnya untuk mengambilkan barang tersebut. Lain halnya dengan kasir ini (yang belakangan saya tanya namanya adalah Ade), bukannya meminta tolong petugas lainnya, dia malah menyuruh pelanggan di depan saya untuk mengambil sendiri barang tersebut.

Saya mulai menunggu di kasir, sambil menunggu saya mulai memisahkan barang belanjaan saya yang untuk keperluan keluarga dan keperluan usaha istri saya, karena mau saya pisah pembayarannya, agar jelas nanti di pembukuan. Lima menit lebih menunggu, saya lihat sang kasir malah mainan HP di meja sebelah sedangkan sang costumer tak kunjung datang. Mulai lelah menunggu akhirnya saya tinggalkan barang belanjaan saya dan saya menuju ke anak dan istri saya yang sedang berada di counter batik yang ada di seberang kasir. Ssambil bercanda dengan istri saya tunggu lagi itu pelanggan yang tak kunjung datang pula, akhirnya saya coba datangin kasir dan bertanya kepada kasir tersebut.

Saya: "mba ini nggak bisa di skip dulu gitu? kyknya lama banget itu orang gak dateng2?" Kasir (Ade): "wah mas, nggak bisa mas banyak soalnya kalau harus di cancel dulu". Saya: "oh gitu?" ok lah saya tunggu dulu gpp, lagian sebetulnya saya nggak buru2 juga. tapi yang saya heran, saya tahu persis… pelanggan di depan saya ini nggak banyak lho barang belanjaannya, bisa dilihat di foto saya, itu cuman dua kantong dan jumlah itemnya pun perkiraan saya gak sampai 10 item. setelah saya tunggu lagi, saya ngeliat ini orang kok gak dateng2 juga, saya datengin lagi itu kasir.

Waktu itu saya perkirakan saya udah nunggu sekitar 20 menit-an. Saya: "gimana mba? udah lama banget nih? gak bisa di cancel dulu atau di skip dulu gitu?" Kasir: "gak bisa mas" Saya: "ya udah kalo gitu di print dulu yang ini trus nanti di tambahkan saja" Kasir: "kalo gitu harus bayar dulu mas" Saya: "lah terus saya gimana saya musti nunggu sampai berapa lama? lagian tadi kenapa gak orang giant aja sih yang ngambilin barangnya?" Kasir: "ya udah mas mau pindah kasir aja atau gimana?"

Dan disini lah saya mulai kesal. Daripada mengulang scan barang yang tak begitu banyak, ini kasir lebih memilih saya untuk pindah kasir? Keterlaluan kalaua saya bilang. Saya: "ya terserah, pokoknya saya gak mau nunggu lebih lama lagi!" ucap saya mulai kesal. Kasir: "ya udah silahkan ambil saja pak barang2nya" Saya: "Heh? Kalau mau pindah kasir ya silahkan aja mbanya yang pindah2in, saya udah cape2 ngantri di sini sekarang main senaknya aja mba nyuruh saya pindah!"

Kemudian ngelihat saya mulai emosi si kasir pun memindahkan barang-barang saya, dan barang-barang yang sudah saya pisah-pisah dicampurkan lagi sama dia. Lalu dia taruh di kasir sebelah di belakang antrian orang-orang. Saya: "sorry mba, saya sudan mengantri lama dan menunggu lama! Saya tak mau ngantri lagi terserah gimana caranya!" Saya semakin emosi kemudian kasir menyelipkan barang-barang saya di meja kasir, padahal saat itu ada sekitar 5 orang yang sedang mengantri! sungguh terlalu ya? i

Itu kan semakin gak etis. Seumur saya gtak pernah yang namanya menyelak antrian. Berhubung itu ada beberapa antrian akhirnya tetep saja saya harus menunggu beberapa orang bayar dulu baru saya dilayanin sama kasir sebelahnya. Ini saya maklum karena kalau saya sebagai orang yang mengantri di sebelah saya juga pasti tidak suka jika antrian saya di selak. Jadi saya pasrah saja menunggu sampai kasir mulai mengambil barang belanjaan saya.

Jadi untuk pihak Giant Poin Lebak Bulus, tolong itu para kasirnya di didik lagi lebih baik! Kita para pelangganlah yang memberikan keuntungan untuk Giant! Dan kita pulalah yang secara tidak langsung menggaji para kasir tersebut. Tolong berlakulah lebih service oriented! Contohlah itu kasir-kasih di Carrefour ataupun Ranch Market yang lebih menghargai pelanggan!

Much Firman Syah
Komplek Kejaksaan, Jl. Adhyaksa 2 Lebak Bulus
Jakarta Selatan




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps