Senyum Seorang Pria Biasa

Kebingungan akibat realita

Mungkin diantara kita banyak yang sudah sangat faham politik dan hukum, sebelumnya ana mohon maaf, maklum masih newbie dan tujuan tulisan ini hanya untuk renungan pemahaman saja

Ssbenarnya apa hubungan politik dengan saya?
Mungkin kita banyak bertanya hal ini, tapi sebetulnya sangat gampang terjawab...
Secara awam aja kita bahas, apakah politik mempengaruhi saya? Jawabnya ya... Melalui kebijakan pemerintah tentu efeknya ke seluruh masyarakat yang ada di indonesia... Contohnya saja... Pembuatan uu narkotika oleh dpr dan president menjadi uu narkotika, tentu efeknya ke seluruh masyarakat indonesia sesuai dengan yang tertulis dalam uu narkotika, misalnya kepemilikan ganja dipidana...

Dari sisi ekonomi, pemerintah memberlakukan subsidi, tentu kita masyarakat menikmati subsidi yaitu penentuan harga yang lebih murah dari pasaran disebabkan karena pemerintah membayar sebagian harga tersebut.

Hubungan politik dengan saya banyak sekali... Mulai dari ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan masih banyak lagi...

Dan yang membuat saya bingung adalah... Masa sekarang "katanya" ekonomi maju, masyarakat makin pintar, dan lain2 pokoknya mantap nian... Tapi yang menjadi realita yaitu :
1. Media menjadi alat propaganda politik jelas dan pasti
2. Pengangguran makin menggila jumlah dan akibatnya
3. Kriminalitas meningkat tajam, dan kebanyakan penjahat amatir yang ciri khasnya membabi buta korban karena panik, sesuai ilmu kriminologi
4. Ekspansi investasi luar ke indonesia yang membuat pengusaha lokal banyak yang gulung tikar
5. Harga bahan pokok terus meningkat
6. Pemerintah benar2 mengabaikan ekonomi mikro yang bebasis pedesaan yang menyebabkan tingginya urbanisasi
7. Konflik sara meluas tanpa solusi
8. Dan yang paling berbahaya yaitu konspirasi meningkat di kalanfan elit politik
9. Ekspansi barang2 luar negri ke indonesia tak terbendung, menyebabkan ekonomi tergerus dengan pasti
10., hutang negara terus meningkat tajam
Dan masih banyak lagi kalau disebutkan 1 per 1
Lalu,apalagi yang tersisa untuk saya sebagai rakyat biasa di negeri indonesiku ini?