Home > Pendidikan & Pelayanan Kesehatan > Pelayanan Kesehatan > Bingung Pengurusan Kartu Jamsostek yang Hilang

Bingung Pengurusan Kartu Jamsostek yang Hilang


976 dilihat

Jakarta - Suami saya yang bernama Ferry Samosir adalah salah seorang peserta Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) di Meulaboh. Beberapa bulan yang lalu suami saya kehilangan kartu Jamsosteknya saat dia masih berstatus staff Tearfund. Oleh karena saat ini dia sudah pindah ke Nias dan bekerja dengan organisasi yang baru sedangkan saya masih bekerja di Meulaboh (tapi akan segera pindah ke Nias mengikuti dia) maka saya berniat mengurus surat pengganti kartu tersebut sebelum saya pindah.

Ketika saya sedang mengurus surat Tanda Pelaporan Kehilangan Barang di Kantor Polres Meulaboh saya diminta untuk menunjukkan Surat Keterangan Keanggotaan Jamsostek suami saya sebagai dasar buat mereka untuk mengurus surat tersebut. Lalu saya pergi ke kantor Jamsostek yang letaknya berseberangan dengan kantor Polres tersebut.

Ketika saya melapor kepada pegawai Jamsostek yang bernama Ajib Putra saya diminta untuk melengkapi surat-surat sebagai berikut: Surat Nikah sebagai bukti saya adalah Istri dari Bapak Ferry Samosir, Surat keterangan dari Tearfund bahwa suami saya pernah bekerja di kantor tersebut, dan fotokopi KTP suami saya. Saya tanyakan kepada petugas tersebut apakah tidak cukup Surat Pemberitahuan Saldo terakhir yang menjadi bukti bahwa suami saya adalah anggota Jamsostek, dan petugas tersebut menjawab tidak cukup.

Butuh waktu 2 minggu bagi saya untuk melengkapi surat-surat tersebut karena semua surat-surat tersebut berada di Nias dan juga keadaan kondisi pekerjaan suami saya yang sering harus bepergian ke daerah-daerah pedalaman di Nias. Setelah saya mendapatkan hasil scan dari surat-surat tersebut saya pun kembali mendatangi kantor Jamsostek dan menemui petugas tersebut untuk menyerahkan surat-surat yang dia butuhkan.

Tapi, alangkah kecewanya saya ketika petugas tersebut mengatakan bahwa Jamsostek tidak pernah mengeluarkan surat keterangan seperti yang saya butuhkan. Jamsostek tidak punya format surat keterangan, dan 2 orang atasannya sedang tidak berada di tempat.

Lalu saya bertanya dengan sopan mengapa dia meminta saya untuk menyerahkan surat-surat tersebut kalau memang ternyata tidak bisa mengeluarkan surat keterangan anggota dan jawabnya untuk mengurus kartu pengganti Jamsostek.

Dan saya pun bertanya kembali kalau memang demikian bolehkah saya mendapatkan kartu pengganti? Jawabnya tidak bisa karena saya harus urus surat lapor kehilangan dari Kepolisian terlebih dulu. Saya sudah jelaskan kepada petugas tersebut bahwa Kantor Polres tidak bisa mengurus surat tersebut kalau tidak ada surat keterangan dari Jamsostek.

Dengan seenaknya petugas tersebut menyarankan saya untuk mengurusnya ke Kantor Polsek saja supaya lebih gampang. Lagipula biasanya orang mengurus surat lapor hilang barang bukan ke Polres melainkan ke Polsek, ujarnya.

Saya menyatakan keberatan saya dengan saran-saran beliau, karena saya merasa jalur yang saya lalui sudah benar. Lagipula petugas di Kantor Polres saja tidak menyuruh saya ke Polsek dan juga ketika saya datang melapor kepada beliau 2 minggu yang lalu dia tidak menyarankan seperti itu melainkan menyuruh saya untuk melengkapi surat-surat seperti yang dia minta. Tapi, petugas tersebut berkeras berkata bahwa Jamsostek tidak pernah mengeluarkan surat keterangan keanggotaan.

Dan tanpa merasa bersalah petugas tersebut menyuruh saya untuk kembali lagi keesokan harinya karena jam di ruangannya sudah menunjukkan pukul 10.30 WIB dan dia harus pergi keluar karena sudah buat janji dengan temannya.

Saya jelaskan kepada beliau bahwa untuk permisi keluar kantor pada hari itu pun saya sudah mendapat teguran dari atasan saya apalagi tanpa kejelasan untuk apa saya datang lagi besok.

Lalu petugas tersebut dan juga seorang temannya mendesak saya untuk pergi ke Kantor Polsek saja supaya saya tidak perlu membawa surat keterangan dari Jamsostek. Alasannya karena Kantor Polsek lebih gampang diajak kerja sama. Dan dengan wajah marah petugas tersebut mengatakan bahwa dia sudah harus keluar karena sudah janji ketemu temannya.

Saya kecewa dengan pelayanan petugas tersebut. Tidak gampang buat saya untuk melengkapi surat-surat tersebut karena kondisi pekerjaan suami saya.

Sekarang saya bingung, apa sebenarnya alasan petugas tersebut meminta saya untuk melengkapi surat-surat yang ternyata tidak dibutuhkan? Dan apakah wajar menelantarkan tugas pelayanan kepada nasabah pada jam kerja dengan alasan sudah buat janji dengan teman?

Saya minta kepada Jamsostek untuk lebih memperhatikan pelayannya dan juga kualitas karyawannya. Terima kasih.

Evie Nirwana S
Jl Malem Diwa Meulaboh Aceh Barat
*****@****.***
(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial