RS Mitra Keluarga Gading Modern Layanan Kuno

Jakarta - Hari Senin tanggal 21 Juli yang lalu saya dan pacar berobat ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading karena sakit flu yang berkepanjangan. Karena takut ada sakit tertentu kami langsung mendaftarkan diri untuk berobat ke dokter THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan).

Waktu itu kami sampai di sana jam 11.30 siang. Saat mendaftar di counter pendaftaran kami diminta untuk menunggu karena dokter THT saat itu masih dalam perjalanan dan mungkin sampai ke RS pukul 12.30. Kemudian kami diberi secarik kertas kecil yang berisi nama saya dan nama dokter yang dirujuk. Karena harus menunggu satu jam kami makan siang lebih dahulu di kantin Rumah sakit.

Setelah itu kami kembali ke ruang tunggu dokter THT. Pada saat itu dokter sudah datang. Saya melihat Suster yang mendampingi dokter mengambil kertas kecil yang diletakkan di kotak kecil di bawah papan nama dokter. Seingat saya tidak pernah ada instruksi atau keterangan dari petugas pendaftaran untuk meletakkan kertas yang diberikan waktu mendaftar tadi.

Ternyata kertas yang diletakkan di kotak kecil tersebut menentukan urutan pemanggilan oleh dokter. Melihat itu saya buru-buru meletakkan kertas kecil saya ke dalam kotak dan karena saya baru meletakkannya saya berada di antrian yang terakhir.

Kemudian kami menghampiri petugas pendaftaran dan meminta kejelasan kenapa tidak ada instruksi untuk meletakkan kertas itu di kotak depan pintu pada saat pendaftaran. Dengan tenangnya salah satu petugas mengatakan bahwa mengira kami sudah biasa datang ke RS.

Apakah itu adalah jawaban yang pantas? Mungkin iya jika itu adalah Mall di mana frekuensi kedatangan orang sudah tinggi. Akibat kesalahan yang dilakukan oleh petugas pendaftaran saya harus menunggu antrian lagi. Apakah wajar pasien menanggung kesalahan dari petugas RS dengan terpaksa harus menunggu lebih lama lagi?

Untuk Manajemen RS Mitra Keluarga Kelapa Gading masukan saya adalah:
1. RS anda adalah RS yang modern. Untuk apa penggunaan kertas pendaftaran yang harus diletakkan di depan pintu dokter? Seharusnya anda punya sistem yang lebih terkomputerisasi yang lebih memudahkan pasien untuk berobat. Bagaimana jika pasien Anda memiliki penyakit yang lebih berat? Bukankah akan menyusahkan untuk mendaftar saja harus bertele-tele?
2. Jika Anda mau menggunakan cara tersebut maka didiklah petugas pendaftaran untuk menjelaskan bahwa perlu untuk meletakkan kertas tersebut di depan pintu. Jangan sampai pasien kembali dan bertanya dan petugas memberi jawaban yang tidak masuk di akal.

Karena sudah merasa tidak nyaman pada saat itu saya memutuskan untuk berobat di RS lain di daerah Kelapa Gading. Untungnya di RS lain tersebut saya tidak mengalami hal-hal seperti di atas. Padahal RS yang kedua itu skalanya lebih kecil dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Paulus Bangun
Apt Wisma Gading Permai Jakarta
*****@****.***
08122167762

(msh/msh)