Home > Pendidikan & Pelayanan Kesehatan > Pelayanan Kesehatan > Dokter RS Tarakan yang Memalukan

Dokter RS Tarakan yang Memalukan


1799 dilihat

Jakarta - Pada hari Senin, 4 Agustus saya serta keluarga pergi ke RS Tarakan karena salah satu anggota keluarga kami sakit dari hari Sabtu, 2 Agustus.? Sesampainya di sana kami langsung masuk ke IGD karena melihat kondisi saudara kami yang sangat lemah.

Saat berada di IGD dokter langsung menyarankan kalau diperiksa di Unit Penyakit Dalam. Sesampainya di sana kami pun langsung mengikuti dokter jaga tersebut.

Sesudahnya kami periksa di Unit Penyakit Dalam. Dokter yang memeriksa menyarankan untuk di-opname atau dirawat inap karena kondisi saudara kami yang sangat lemah.

Saya sudah mengurus administarasi dan mendapat kamar di ruang Cempaka Nomor 7221 Lt 7 dengan dokter yang menangani saudara kami bernama Dr Djati. Selang sehari dua hari saudara kami dirawat di RS tersebut dan dokter hanya memeriksa satu kali dalam sehari. Biasanya setiap pagi hari.

Tetapi, sangat mengherankan bahwa dokter yang merawat saudara kami yaitu Dr Djati tidak pernah datang tepat waktu. Terkadang datang jam 11. Terkadang datang jam 3. Parahnya lagi selama Dr Djati tersebut memeriksa saudara kami cuma hanya dengan melihat matanya. Tanpa memeriksa lainnya atau dengan steteskop atau menanyakan keluhan apa yang diderita.

Kami sekeluarga pun sangat heran karena Dr tersebut. Tidak lebih dari 5 menit memeriksa saudara saya. Terlebih lagi bila saya menanyakan bagaimana keadaan saudara saya Dr Djati langsung keluar ruangan tanpa memberitahukan keadaan saudara saya.

Saudara saya sakit pada bagian kepala. Tetapi, Dr Djati menyarankan agar periksa darah, rontgen dada, thorax, leher, dan ke dokter syaraf. Itu pun suster yang memberitahu kami. Padahal sewaktu kami sekeluarga menanyakan langsung ke Dr Djati, beliau hanya diam dan langsung pergi. Kalau pun saya ingin menanyakan keadaan saudara kami harus mengikuti Dr Djati sampai masuk kedalam lift baru dia memberi keterangan.

Kami sekeluarga sudah mengikuti apa yang dianjurkan oleh suster untuk rontgen segala macam. Pada hari Kamis, kata Dr Djati hasil pemeriksaan baru diketahui bila sudah ada keterangan dari Dr Syaraf, dan Dr Syaraf (saya lupa namanya) memberitahu kami bahwa syaraf saudara kami normal semua tanpa adanya kelainan sedikit pun.

Hari Kamis, saudara kami sudah baikan, dan menurut keterangan Dr Djati bila hasil syarafnya bagus saudara kami boleh diizinkan pulang. Hari Jumat, kami sekeluarga sudah menunggu Dr Djati untuk memeriksa saudara kami. Tetapi, waktu saya menyakan kepada suster jaga kapan Dr Djati akan datang, suster tersebut bilang kalau Dr Djati akan datang siang karena ada praktek.

Saya sekeluarga menunggu sampai siang hari. Dr Djati pun belum juga datang. Sampai Jam makan siang kata suster jaga bahwa Dr Djati sudah ada di ruangannya. Tetapi, saya menanyakan kenapa belum periksa saudara saya. Suster pun menjawab tidak tahu.

Selang beberapa menit suster jaga datang ke ruangan kami dan berkata saudara kami harus di-rontgen thorax lagi. Padahal kami sudah ronteg thorax dua kali. Terakhir hari Rabu. Saya menanyakan kepada suster mengapa harus rontgen lagi? Dan, suster pun menjawab bahwa hasil rontgen yang kemarin menurut Dr Djati kurang jelas atau pun hasilnya jelek.

Saya menanyakan kenapa tidak dari kemarin bilang kalau hasil rontgen-nya jelek. Kan, bisa langsung di-rontgen ulang. Tetapi, suster jaga memberi jawaban yang sama yaitu hasilnya rontgennya jelek. Saya ingin menanyakan langsung ke Dr Djati tentang hal ini tetapi Dr tersebut tidak bisa dihubungi.

Padahal kalau memang Dr Djati bertanggung jawab akan pekerjaannya seharusnya bila dia datang siang dia harus langsung memeriksa saudara saya karena jadwal yang seharusnya pagi hari tetapi memang Dr yang tidak menghargai arti tanggung jawab. Sampai dengan Jam 3 sore Dr tersebut belum juga datang.

Saya sekeluarga sudah sangat marah karena selama 5 hari dirawat Dr Djati dengan enaknya tidak memikirkan perasaan kami yang sangat khawatir dengan keadaan saudara kami. Dari awal masuk sampai dengan terakhir kami di RS tidak bisa menanyakan hasil perkembangan saudara kami. Baik itu hasil pemeriksaan darah, rontgen, dan keterangan lainnya yang seharusnya di berikan seorang Dr kepada keluarga yang dirawat.

Kami sekeluarga langsung menemui suster jaga dan langsung meminta saudara kami dikeluarkan dari RS Tarakan karena pelayanan dokternya yang tidak profesional.

Saya mohon untuk pihak RS Tarakan agar dapat mengetahui bahwa ada Dr yang bekerja seenaknya saja. Tanpa mengerti perasaan keluarga atau kerabat pasien yang sakit dan mohon agar Dr Djati diberikan teguran atau sanksi yang keras. Kami berharap agar pembaca bila ada yang berobat di RS Tarakan jangan pernah mau dirawat atau diperiksa oleh Dr Djati karena Dr tersebut sangat tidak profesional dalam merawat pasiennya. Lebih baik dirawat oleh Dr lain. ?

Nugroho
Jl Kapuk Jakarta Barat
*****@****.***
98189595


(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial