Keramahtamahan RS Hermina Pasteur Bandung

Jakarta - Beberapa bulan lalu tepatnya bulan Oktober 2008 istri saya berencana melahirkan? dengan cara cesar. Setelah mencari-cari rumah sakit mana yang tepat untuk menjalankan proses itu saya merasa mungkin RSIA Hermina (Pasteur Bandung-lah) yang tepat karena melihat bangunan, tatanan lay out, dan harga yang ditawarkan tidak jauh beda dengan sekelas RSIA terbaik di kota Bandung.

Dari situ saya memiliki ekspektasi yang ternyata terlalu tinggi untuk RSIA sekelas Hermina. Sejak awal di saat saya akan melakukan pendaftaran ke Hermina saya sempat membaca di salah satu media massa tentang keluhan orang mengenai ketidakramahan petugas keamanan Hermina di kota lain. Saya berfikir mungkin di Bandung akan lain. Tapi, kenyataannya sama saja.

Sewaktu saya mendaftar Receptionist Hermina sudah memperlihatkan sikap yang tidak bersahabat dan cukup ketus menjawab jika saya menanyakan peraturan yang dia bacakan dengan cepat kilat di saat pendaftaran. Hal itu membuat saya males untuk memperjelas segala aturan yang ada dan saya tidak diberikan copy form pendaftaran yang saya tanda tangani di mana aturan-aturan tersebut tertera di belakangnya.

Saat itu saya berfikir mungkin ada sikap saya yang tidak berkenan di hatinya sehingga dia bersikap ketus seperti itu. Tetapi, fikiran saya berubah ketika ada konsumen lainnya saat itu yang sedang marah-marah di belakang saya akibat sikap Receptionist yang seolah-olah para konsumen mengemis-ngemis antri untuk melahirkan di Hermina.

Selain melakukan pendaftaran saat itu juga saya bermaksud menyampaikan surat dari kantor saya yang ditujukan ke pihak Marketing Hermina perihal perjanjian kerja sama karena saya waktu itu datang malam hari. Saya diminta untuk menitipkan surat tersebut kepada petugas keamanan Hermina.

Langsung saya bergegas menuju meja keamanan untuk menitipkan surat. Kembali lagi saya menemukan sikap dari petugas Hermina yang saya rasa kurang etis untuk dilakukan di depan konsumen. Dalam nada yang keras dan sok dia menanyakan segala perihal tentang surat tersebut kepada saya. Sampai-sampai saya berfikir "ada apa dengan karyawan Hermina ini? Apa mereka sudah merasa besar dan tidak butuh konsumen lagi? Sehingga mereka bersikap seenak-enaknya seperti itu!"

Hal-hal di atas saya abaikan sehingga istri saya pun melahirkan di Hermina dengan ruang/ fasilitas kelas I. Suatu malam di saat masa rawat inap karena butuh tindakan perawatan yang 'harus' dilakukan oleh perawat setempat (di luar kemampuan pasien).

Maka saya tekan bel panggilan perawat jaga yang tersedia di kamar dan datanglah suster. Dengan segera dia melakukan penge-check-an. Kemudian suster tersebut berkata, "sebentar, Pak, saya akan kembali lagi untuk mengganti alat tersebut".

Setelah berjam-jam ditunggu dan karena istri saya tidak bisa istirahat jika alat tersebut belum diganti sampai istri saya mencari dan ketemu dengan suster tersebut di lorong ruang inap. Istri saya menanyakan janji yang bersangkutan untuk kembali dan mengganti peralatan. Tapi, suster tersebut dengan ketus menjawab, "ruang Ibu kan bukan tanggung jawab saya!"

Hah, sungguh keterlaluan. Dari situ saya merasa sangat-sangat salah memilih Rumah Sakit dan berekspektasi terlalu tinggi untuk RSIA Hermina. Terlebih lagi setelah di-check invoice tagihan dari Hermina. Biaya Administrasinya saja sampai 1,2 juta. Weleh weleh ... yang mana rata-rata biaya administrasi di RS Kota Bandung kurang lebih hanya 300 ribu.

Semoga konsumen lain tidak dapat perlakuan seperti saya! Terima kasih.

Jemmy
Jl Abdulrachman Saleh No 70 Bandung
*****@****.***
02270460463

(msh/msh)