Dokter Hewan Kasar & Arogan

Hari Minggu, tgl 10 Agustus 2008 jam 10.30 pagi, Pembantu & Sopir saya mengantarkan anjing saya untuk berobat ke Dokter Hewan yang sudah menjadi langganan kami kurang lebih 6 thn, yaitu Drh. Agus Hadiwiyono di Klinik Hewan 24 jam Wahana Satwa yang terletak di Lingkar Luar sekitar Puri Mal.

Jasa yang biasa kami gunakan adalah panggilan ke rumah & rawat jalan saja. Per telepon sebelumnya, anjing saya di diagnosa penyakit pyometra yang mengharuskan rahimnya diangkat. Jadi, anjing tsb ditinggal untuk persiapan operasi dan rawat inap dengan perkiraan biaya Rp1,5-2 juta dengan perkiraan waktu 3-5 hari perawatan.

Jam 21.00 saya menelepon untuk menanyakan keadaan anjing saya, ditanggapi dengan baik dan diberitahu kondisinya agak drop. Setelah saya mendengar hal tsb, saya ingin menjenguk anjing sekaligus membayar Rp1 juta sebagai uang muka pengobatan. Berangkatlah saya dari rumah di bilangan Ragunan ditemani teman (pria).

Jam 22.30 saya sampai di klinik yang dalam keadaan tutup. Saya pencet bel 1 kali (sesuai instruksi yang digantung) & setelah kira-kira 7 menit, Dokternya membuka celah di pintu. Dengan mata mengantuk Drh. Agus mengatakan untuk kembali besok saja, sebenarnya saya juga sudah merasa tidak enak dan sudah ingin pulang, tapi karena sudah jauh-jauh saya coba tanya apakah saya boleh lihat sebentar saja & menanyakan kondisi anjing saya sekarang ini, tiba-tiba Dokter tersebut marah, langsung bentak-bentak secara kasar bahkan berteriak-teriak "Bawa pulang anjing lu sekarang!" & "Tidak tahu diri!" secara berulang-ulang sepanjang saya disana bahkan saya sudah mencoba minta maaf untuk menjelaskan tapi malah makin kasar.

Sepanjang di sana, saya di ruangan dalam bersama Dokter yang sedang membuka kandang diiringi ocehan, makian & teriakan Drh. Agus yang tidak pernah berhenti sedetikpun.

Teman saya yang hanya menunggu di depan pintu masuk menyuruh saya untuk segera bawa anjingnya. Tapi Dokter langsung teriak "Mau apa lu!" dengan pose siap berkelahi. Bahkan saya sempat tanya berapa biaya yang harus saya bayar untuk perawatan 1 hari itu. Tapi dijawab "Tidak usah!"

Kami hanya mendengarkan ocehan Dokter yang sedang kalap tanpa menjawab sepatah katapun karena takut membuat keadaan lebih buruk dan kami lebih khawatir dengan keadaan anjing di kandang yang penuh darah & urine, dan ingin segera pergi dari klinik tsb.

Akhirnya tanpa bantuan Dokter tsb, karena setelah membuka kandang Dokter duduk di ruangan depan sambil terus teriak-teriak, kami mengendong anjing sendiri dari kandang di ruangan dalam hingga ke mobil dengan diiringi makian dan diakhiri dengan bantingan pintu yang sangat kencang.

Kami pindahkan anjing tsb ke praktek dokter 24 jam di Sunter. Walaupun Dokter tsb bilang tidak usah bayar, pada hari Senin, tgl 11 Agustus 2008, saya SMS bahwa sudah ditransfer Rp290,000 ke rekening atas biaya infusset, periksa, suntik, dan perawatan sesuai daftar harga yang sebelumnya sudah diberikan Dokter ke Pembantu saya sewaktu menaruh anjing tsb. Dan saya tidak ingin berhutang budi dalam bentuk apapun terhadap Dokter kasar itu.

Saya sangat menyayangkan kata-kata kasar yang dilakukan oleh dokter tsb, karena sebagai Dokter harusnya ybs lebih tahu mengenai perasaan para pemilik hewan yang sudah mempercayainya untuk merawat hewan peliharaan kami, cukup dengan bicara baik-baik bukan dengan bentakan, teriakan & hinaan.

Kami bayar, bukan gratis, bahkan jika gratispun, tidak pantas seorang Dokter Hewan berlaku begitu terhadap pemilik binatang. Jika memang waktu berkunjung kami sudah terlalu malam, kenapa memakai kata 24 jam? Tulislah yang jelas waktu yang diperbolehkan berkunjung atau berobat & jam praktek, sangat tidak profesional.

Saya tidak akan membawa peliharaan untuk berobat kesana lagi, kami butuh Dokter Hewan yang peduli, bukan arogan.

Fanny
Jl TB Simatupang No. 25
Jakarta