RS Siloam Kebun Jeruk
Home > Pendidikan & Pelayanan Kesehatan > Pelayanan Kesehatan > Pengalaman Buruk dengan RS Siloam Kebon Jeruk

Pengalaman Buruk dengan RS Siloam Kebon Jeruk


2314 dilihat

Pada 12 Juli 2008 jam 20.30 Ibu saya masuk UGD RS Siloam karena ganguan pada paru-parunya atas rekomendasi dari Dr. IR (Dokter keluarga). Pada saat masuk Ibu ditangani oleh Dr. AN (Dokter jaga). Kemudian Dr. AN menghubungi Dr. BM yang merupakan salah satu tim Dokter paru-paru RS.

Sekitar jam 21.30 Dr.BM tiba di UGD dan langsung menangani Ibu dan menginformasikan harus dilakukan CT Scan untuk mengetahui pasti penyakit. Namun CT Scan baru bisa dilakukan hari Senin karena bagian Radiologi untuk hari Sabtu dan Minggu tidak beroperasi.

Setelah kami mengecek keesokan harinya, bagian Radiologi pada hari Sabtu (12/7) tetap beroperasi selama 24 jam, begitu juga pada hari Minggu. Sambil menunggu sampai Senin, disarankan oleh Dr. BM agar Ibu dirawat di CCU alasannya akan lebih terpantau oleh Suster.

Kami sebagai keluarga tidak merasa khawatir karena kondisi Ibu stabil dan Dr. BM pun tidak menyampaikan hal-hal yang bisa berpotensi kritis. Ibu masuk ruang CCU sekitar jam 23.00 dengan kondisi stabil dan sadar penuh dan langsung ditangani oleh Dr. HE (Dokter jaga CCU).

Namun, yang terjadi (13/7) jam 07.00, belum 5 menit saya melihat Ibu, tiba-tiba kondisinya drop-saat itu ditangani Dr. HE kemudian jam 07.30 diganti oleh Dr. ZA. Tanpa informasi apapun dari pihak RS kepada keluarga yang menunggu di depan ruang CCU sejak semalam lalu tiba-tiba Ibu meninggal pada jam 07.45 (kurang dari 12 jam sejak dirawat).

Kami keluarga dipanggil (8/8) jam 12.30 oleh pihak RS Siloam yang diwakili Dr. BM & Dr. AG (Direktur) untuk diberikan penjelasan. Kami langsung mempertanyakan alasan Dr. BM mengapa harus menunggu sampai hari Senin untuk melakukan CT Scan, Dr. AG langsung menjawab bahwa hal tersebut hanyalah kesalahpahaman, maksud dari Dr. BM menunda sampai hari Senin adalah untuk melihat perkembangan kondisi Ibu saya.

Apakah suatu penyakit bisa dinegosiasi soal waktu sehingga bisa ditunda waktu pengetesannya? Bukankah semakin cepat mengetahui secara pasti suatu penyakit maka semakin cepat dan tepat pula penanganannya? Apakah hanya karena masalah kesalahpahaman maka Ibu saya meninggal?

Kami bertemu kembali dengan pihak RS (5/9) jam 12.30 yang diwakili Dr. HK sebagai kepala tim paru-paru, Dr. PN sebagai CEO, Dr. HE dan Dr. RI, mereka tetap membela semua laporan bawahannya bahwa tindakan yang dilakukan sudah sesuai prosedur RS. Siloam.

Dr. HK yang tidak pernah menangani Ibu secara langsung mengatakan bahwa tidak perlu dilakukan CT Scan untuk mengetahui penyakit Ibu, berdasarkan pengalamannya. Apakah sedemikian hebatnya Dokter RS Siloam sehingga tidak memerlukan bantuan tes laboratorium dan alat penelitian yang lebih akurat, hanya mengandalkan visual saja sudah bisa memberikan tindakan tepat? Ataukah prosedurnya seperti ini?

Sampai saat ini pun RS Siloam tidak pernah memberikan data rekam medis dari Ibu. Semoga informasi ini berguna agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali kepada orang lain.

Riky
Karet Depan RT010/004, Karet Semanggi
Jakarta




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial