Tanggal 6 Desember 2008, pertama kalinya saya ke Rumah Sakit Prikasih (Jl. RS Fatmawati Raya 74. Jakarta Selatan). Jam 10 pagi karena sudah nahan rasa sakit yang luar biasa di bagian ulu hati selama seminggu lebih. Diagnosa awal dia bilang saya radang empedu dan hal tersebut cukup membuat saya shock.
Pada saat saya menanyakan apa penyebabnya, dokter tersebut tidak menjelaskan apa-apa. Dia hanya menganjurkan untuk melakukan test lab dan USG terlebih dahulu . Total biaya yang saya keluarkan adalah 1,3 juta (obat 300rb+100rb dokter, check darah 500rb, USG dan Radiolog 400rb.)
Tanggal 17 Desember 2008 terpaksa balik lagi ke Radologi. Tanggal 18 Desember 2008, saya sangat berharap kalau hari ini Dokter bisa memberikan penjelasan tentang penyakit yang saya alami. Serta memberikan penjelasan hasil Lab dan USG tersebut. Tapi apa semua itu nihil dan terbuang percuma. Saya bilang "dok...ini rotgen,USG dan hasil check darah yang dokter minta" dia bilang "mmm, ya sudah periksa dulu". saya tiduran dan dia periksa saya "klo dipegang gini sakit gak" sambil disuruh tarik nafas. Selesai diperiksa saya berharap dia memberikan penjelasan tentang penyebab penyakit saya ini yang menurut diagnosa awal adalah radang empedu. "gimana dok hasilnya?" "rotgen bagus,USG-nya juga" "trus dok kenapa saya masih sakit ya?" "ya saya belum bisa pastikan kenapa?" dalam hati aku, loh kenapa? dia bilang belum pasti kenapa...."dok hasil lab darahnya gimana?" "bagus tak masalah" "dok tapi kenapa belum ada perubahan ya dok?" "ya memang saya bisa nyembuhin segala penyakit"
Lalu ia bilang lagi "apalagi saya juga masih belum jelas dan tau pasti" dalam hati maksudnyaaaaa duuh makin bingung nih saya? dia bilag "ya ini belum jelas penyakitnya apa dan sebabnya apa" "nanti ke lab aja lagi besok baru balik lagi"
Saya penasaran sama hasil USG "dok ini maksudnya apa y?" "yah...kalo gak sekolah gak akan bisa baca itu" saya heran kenapa seorang dokter bisa berbica seperti itu ke pasiennya? "lalu dia bilang ilmu saya gak sampe udah mentok". Menurut saya, itu adalah jawaban paling bodoh yang bisa seorang dokter berikan kepada seorang pasien. Hari itu juga saya minta ganti dokter dan mamaku langsung ke dokter internis yg ada di kantornya dengan bawa smua hasil Lab, USG dan Rotgen saya dan ternyata. Dokter baik hati itu jelasin panjang lebar sama mamaku bahwa asam lambung saya tinggi itu disebabkan stress berat yang saya alami.
Hendra Satwika
Jl. Inpre No.12 RT01 RW10
Jakarta Timur
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial