Bantuan Saat Banjir Bandang Patuh Protokol Kesehatan

Banjir umumnya sudah menjadi penderitaan bagi masyarakat Indonesia. Baru-baru ini banjir bandang terjadi di daerah Nusa Tenggara Timur yang menimbulkan banyak korban.

Selain itu, kita juga sedang dihadapi dengan pandemi Covid-19 yang meresahkan masyarakat Indonesia selama satu tahun belakangan ini.

Oleh karena itu, penanganan warga yang terdampak banjir bandang harus ekstra hati-hati sesuai dengan protokol kesehatan.

Banjir Bandang di Nusa Tenggara Timur terjadi pada Minggu, 4 April 2021.

Menurut BMKG yang dikutip dari Kompas, banjir bandang ini dipengaruhi oleh angin siklon tropis seroja dengan kecepatan 75 Km/jam yang menimbulkan potensi meningkatnya tinggi gelombang laut hingga 4-6 meter.

Angin siklon ini meninggalkan Indonesia sangat lambat sehingga beberapa daerah juga diantisipasi terdampak bencana banjir bandang.

Pulau yang paling terdampak banjir bandang yaitu pulau Adonara.

Pulau Adonara juga sempat terkendala pengiriman logistik. Akan tetapi pada tanggal 9 April 2021, Ibu Risma selaku Menteri Sosial bersama beberapa influencer menjadi relawan pergi ke beberapa pulau terdampak banjir bandang termasuk pulau Adonara menyalurkan bantuan kepada korban bencana.

Banjir bandang dan pandemi merupakan bencana yang tidak dapat diprediksi dan dapat menyerang siapa pun tanpa kenal waktu dan orang. Kedua bencana ini membutuhkan penanganan cepat dan tepat.

Oleh karena itu, diharapkan selama evakuasi banjir bandang di Nusa Tenggara Timur menerapkan strategi pencegahan penularan Covid-19 dengan memisahkan kelompok rentan dengan kelompok muda.

Mengingatkan pengungsi yang merasa mengalami gejala Covid-19 dengan cepat melapor ke posko terdekat agar mendapatkan penanganan cepat.

Selain itu, saya sangat mengapresiasi Kemensos, TNI, BNPB, dan relawan yang ikut andil bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang dengan tidak melupakan protokol kesehatan yang berlaku. (DND)