Membaca profil CEO PT.Alam Sutera Tbk. di Harian Kompas 30 Januari 2012, tumbuh kembali harapan kami untuk dapat terselesaikannya permasalahan banjir yang dialami penghuni Cluster Griya Sutera Alam Sutera. Melalui tulisan ini, saya mohon perhatian CEO PT. Alam Sutera untuk segara mencari cara mengatasi banjir di Cluster Griya Sutera yang sudah terjadi sejak Tahun 2007 dan sampai sekarang belum teratasi.
Optimisme yang sempat dijanjikan Pihak Pengelola (estate management) pada pertemuan dengan warga pada akhir 2010 yang menjanjikan bahwa akhir tahun 2011 banjir teratasi ternyata tak kunjung terealisasi. Janji Pihak Pengelola untuk membuka pemblokiran saluran air Griya Sutera yang menuju Desa Kunciran yang dituding sebagai penyebab banjir sampai hari ini tidak kunjung terlaksana. Penempatan berbagai jenis Pompa (Listrik dan Diesel) untuk mengatasi banjir tidak berhasil karena pembuangan luapan air yang dipompa ternyata menuju ke saluran air di Cluster Onnyx yang lebih tinggi posisinya sehingga air kembali lagi ke saluran drainase Griya Sutera. Bahkan akhir-akhir ini karena pompa tidak berhasil mengatasi banjir karena debit air cukup besar, pompa dari pemadam kebakaran dikerahkan yang tentu saja menambah polusi suara.
Sungguh aneh sekali perencanaan drainase di cluster-cluster Alam Sutera, bagaimana mungkin cluster Onnyx yang dibangun belakangan dari Cluster Griya Sutera posisinya drainasenya lebih tinggi dari cluster yang lebih dulu dibangun, padahal sejak awalnya saluran drainase Griya Sutera melalui areal Onnyx dan terus ke arah Desa Kunciran. Kalau memang proses pembukaan drainase yang diblokir memerlukan waktu yang lama, mohon untuk pompa-pompa darurat tersebut dipindahkan lokasinya ke tanah-tanah kosong yang masih tersedia, bukan lagi 1 meter tepat disamping rumah warga, sehingga suara dan getaran pompa air tersebut tidak mengganggu. Tidak masuk diakal jika hanya untuk memindahkan pompa tersebut ternyata memerlukan upaya bertahun-tahun dan proses yang berliku dan berbagai alasan yang tidak logis.
Sebagai perusahaan terbuka yang berpendapatan lebih dari Rp. 3 trilyun pertahun rasanya sangat tidak mungkin jika kendala biaya menjadi alasan tidak di rekonstruksinya drainase Griya Sutera dan penataan ulang pompa-pompa darurat tersebut, sehingga sangat merugikan kepentingan warga Griya Sutera sebagai konsumen. Harapan kami adalah semoga Bapak benar-benar wewujudkan ”harmoni kehidupan” di Cluster Griya Sutera, sebagai salah satu produk dari perusahaan yang Bapak pimpin.
Hormat saya,
Budi Wuryanto
Pondok Pakulonan 003/004
Seerpong - Tangerang Selatan
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial