Home > Pemerintah > Informasi > PUNGLI DI PELABUHAN TANJUNG API API DAN MUNTOK

PUNGLI DI PELABUHAN TANJUNG API API DAN MUNTOK


5279 dilihat

Kepada yth.:

Bapak Menteri Perhubungan dan Kominfo serta Bapak Gubernur Sumatera Selatan dan Bapak Gubernur Provinsi Bangka Belitung serta Bapak Bupati Banyu Asin dan Bapak Bupati Bangka Barat.

Pungli di Kedua Pelabuhan baik Tanjung Siapi api dan Muntok hingga kini di biarkan saja Berlanjut. Dan Tidak Profesional Sama sekali Dan sangat Memalukan daerah Apalagi Provinsi Babel Buat Spanduk VISIT Pangkal Pinang 2015 Sangat Memalukan !!!! Jika orang Asing yang numpang Nyeberang melalui Pelabuhan tersebut.........  Petugas yang sok Jagoan dan Sombong lebih cenderung gaya preman membuat penumpang jadi ketakutan.

Kenyamanan Masyarakat dalam penyeberangan ini masih  kurang baik dan masih menjengkelkan oleh ulah semua   petugas pelabuhan baik di pintu masuk pelabuhan maupun di pintu pemerikasaan Tiket PEnumpang, Terutama untuk penumpang yang membawa Kendaraan, Mulai dari Kendaraan Pribadi seperti Motor, Mobil dan Juga Mobil Truck yang membawa barang angkutan baik dari Tanjung siapi api maupun muntok. Dimintai uang tidak resmi oleh petugas pemeriksa tiket penumpang. Para Penumpang sudah membeli tiket Resmi di loket seperti Penumpang yang membawa motor di tarif tiket tertera sbb:

Penumpang : 1 (satu) orang dengan membawa Kendaraan Motor roda dua,  Di Loket penumpang di teriakin di minta Rp.105.000,- (termasuk penumpang) tapi tertera di Tiket Resmi adalah :

Tiket Terpadu :

Pas Masuk    Rp. 4.700,-

Tarif Angkutan Rp. 88.600,-

Asuransi       Rp. 6.700,-

Total               Rp. 98.900.-  (sembilan delapan ribu sembilan ratus rupiah ).

 

Mungkin jika di bulatkan Rp.99.000,- atau Rp.100.000,- masih wajar, bearti Punglinya ada Rp.6.100,- Begitu juga tiket Penumpang ditanya berapa petugas loket bilang Rp. 40.000,-

Tetapi di tiket  Rp.39.000,- ada lagi pungli Rp. 1.000,-

Semua penumpang yang membawa kendaraan mengantri menunggu masuk kapal (karena dermaga cuma ada satu, dan kapanya pun nunggu hampir sejam kadang lebih. begitu mau masuk penumpangyang membawa kendaraan di lihat tiket dan harus nyetor uang Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah ) ke Petugas pemeriksa tiket. masuk kapal tidak ada bukti penerimaan uang tersebut untuk apa, dan hanya i kantongi petugas, di situ ada polisi satu orang dan 2 sd 3 orang petugas dishub penyeberangan. setelah selesai itu, motor masuk ke kapal, begitu mau menyandarkan motor terlihat lagi seorang petugas kapal meminta uang Rp. 10.000,- waktu di tanya untuk apa uang itu dia bilang untuk PARKIR , begitu juga mobil truck dimintai uang parkir Rp.5.000,- (lebih murah dari motor) dan juga mobil pribadi dimintai (10 sd 15 ribu) oleh petugas kapal. 

Yang ingin kami tanyakan kenapa bila masih kurang juga dana tertera di tiket tersebut kenapa tidak di tuliskan saja di tiket masuk sehingga penumpang tidak di bebani lagi uang2 yang tidak resmi tersebut, Bila di tanya mereka mau marah ini biasa kami perlu rokok dan makan, apakah pemerintah tidak dapat memberi makan dan uang rokok para petugas tersebut serta para pemilik kapal tidak memberi uang makan untuk karyawannya. SANGAT MEMALUKAN BANGSA dan bapak - Bapak Menteri, Bapak Gubernur dan Bapak Bupati tidak tau atau tau tapi membiarkan karena hal ini Lumrah. Jika hal ini di biarkan terus dan Bapak2 tidak menurunkan tim atau menyelidikinya serta tidak mengambil tindakan Tegas akan sangat memalukan terutama di Pulau Bangka Belitung Buat Spanduk Besar VISIT Pangkala Pinang 2015.   Tidak seperti di Pelabuhan Bakau Heni Merak. Tarif resmi dan tidak ada lagi pungutan waktu masuk kapal dan petugaspun siap mengatur dengan baik para penumpangnya. walau beberapa polisi pelabuhan terkadang merzia surat-surat kendaraan dan pernah meminta uang kepada sopir yang di aplus anaknya karena tidak ada sim.

Dengan kejadian pungli yang ada di KEdua Pelabuhan tersebut mohon kiranya di tertibkan kembali agar kenyamanan dan ketenangan penumpang dapat terjaga dan juga kapal penumpang hendaknya di ganti yang lebih besar karena gelumbang di peraiaran selat bangka terkadang sangat besar dan tidak layak dengan kapal ferry yang sangat kecil sementara di merak bakau heni kapalnya sangat besar.

Tolong untuk segera di perbaiki pak jangan sampai seperti pembuatan pelabuhan tanjung api api ini yang pernah di korupsi besar besaran, setelah jadi pun masih di korupsi di pungli walaupun sangat kecil.

Trima kasih wassalam 

Mesrah Abbas

                                              

 




Source : suratpembaca


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps