Home > Pemerintah > Informasi > Ketidakpedulian Simpati Jitu

Ketidakpedulian Simpati Jitu


543 dilihat

Jakarta - Pada 17 Juli 2007 rumah kami di Sumba kemalingan. Salah satu barang yang hilang adalah 2 (dua) HP (handphone) beserta kartu di dalamnya. Setelah kejadian itu tentunya kami dari pihak korban berusaha meminimalkan kerugian dengan cara menelepon via Caroline (dial 111 dari kartu Hallo) untuk memblokir kartu kami. Tetapi, jawabannya tidak bisa dan harus datang langsung ke Grapari untuk pengurusan hal tersebut. Padahal nomer itu sudah register. Tentunya sangat mudah dari pihak Telkomsel untuk melakukan autorisasi dengan mengecek data-data yang ada (seperti jika terjadi di kartu Hallo). Bukankah itu seharusnya merupakan salah satu kegunaan mengapa kita registrasi kartu Simpati. Padahal untuk daerah Sumba tidak ada Grapari atau perwakilan resmi dari Telkomsel. Jadi, jika mau ke Grapari kami harus naik pesawat. Apa ini tidak besar pasak dari tiang. Andai itu memang menjadi prosedur yang dibuat Telkomsel maka pihak Telkomsel harus menyediakan semua hal yang menjadi persyaratan dari prosedurnya. Dalam hal ini Telkomsel harus membuat Grapari di semua tempat di mana jaringan Telkomsel ada. Jika kejadiannya seperti ini dapat dikonotasikan Telkomsel hanya mencari keuntungan semata. Mengapa, antara lain: 1. Membangun jaringan tanpa dukungan Grapari. Padahal ada prosedur yang mengharuskan konsumen ke Grapari. 2. Untuk blokir via Caroline kartu Hallo bisa sedang Simpati tidak. Motto Simpati Jitu "teruji nomer satu". Siapa yang mengujinya. Berapa lama terujinya. Dan jika Customer Care-nya seperti ini apakah bisa dikatakan teruji nomer satu. Waktu itu saya putuskan untuk mengalah. Ketika ada waktu saya ke Bali saya datang ke Grapari Jembrana Bali dengan membawa bungkus (kotak atau wadah) dari kartu Simpati. Sampai di sana, CS berkata, "maaf, ini kartu Kupang. Jadi harus ke Grapari Kupang". Hebat bukan, mottonya diganti saja menjadi "teruji, menyulitkan konsumen". Sebenarnya, autorisasi gampang dilakukan. Asal ada niat membantu. Jika niatnya tidak ada saya kira seperti ini kejadiannya. Konsumen anda ini adalah konsumen yang beritikad baik. Dalam posisi korban kemalingan mohon dibantu jangan dipersulit. Apalagi dijadikan peluang untuk mencari keuntungan yang tidak pada tempatnya. Jangan hanya mencari konsumen baru sedangkan yang sudah menjadi konsumen lama dicuekin. Buatlah aturan yang dapat diakomodasikan di semua lini. Jangan hanya memikirkan kepentingan Telkomsel saja. Bukankah kami juga termasuk stickholder. Akhir kata, Telkomsel secara umum dan Simpati Jitu khususnya di mana kepedulian anda terhadap konsumen. Vera Susana Jl Sudirman Jembrana *****@****.*** 0817341005 (msh/nrl)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps