Saya melakukan perjalanan dari Stasiun Rancaekek ke Stasiun Purwakarta pada Jumat, 10 Mei 2024 pukul 13.18 WIB dengan kode pemesanan 71AMJ10.
Kereta lokal atau yang sekarang disebut dengan Commuter Line Garut memang selalu ramai penumpang karena harganya yang murah. Terlebih, di hari weekend yang semakin ramai.
Kondisi di dalam kereta sangat memprihatinkan. Saya bingung, banyak penumpang yang tidak kebagian seat, padahal mereka sudah beli tiket. Kebijakan KA lokal yang tidak memungkinkan penumpang untuk memilih seat membuat suasana semakin padat dan kurang nyaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di aplikasi KAI Access, sudah diberitahu bahwa KA lokal memang tidak mendapatkan nomor kursi. Maka dari itu, siapa yang paling cepat masuk ke dalam kereta, dia yang mendapatkan kursi.
Dengan konfigurasi kursi 2-3 berhadap-hadapan (ekonomi adu dengkul) dan lorong (jalan) di dalam gerbong yang sangat sempit, sangat tidak nyaman jika banyak yang berdiri karena tidak kebagian kursi.
Lain halnya dengan Commuter line Jabodetabek dengan konfigurasi seat menyamping yang sangat besar serta luas lorong di dalam gerbong sehingga tidak mengganggu jika ada yang berdiri.
Gerbong KA lokal itu sama dengan gerbong KA Antar Kota yang memang tidak dibuat untuk penumpang berdiri. Tidak hanya berdiri di samping-samping kursi atau area jalanan tengah gerbong, di bordes pun dempet-dempetan.
Bahkan kalau ada penumpang yang ingin turun, mereka kesusahan untuk keluar karena kepadatan yang luar biasa. KA lokal ini bukan seperti Commuterline Jabodetabek yang jika penuh, penumpang bisa menunggu kereta selanjutnya.
Saran saya, pihak dari KAI harus memastikan penjualan tiket sesuai dengan kapasitas seat yang tersedia di kereta sehingga semua penumpang bisa mendapatkan seat dan kondisi di dalam kereta tidak terlalu padat agar semua penumpang nyaman.
Jika memang okupansi KA lokal sangat laris (diminati penumpang), saya juga menyarakankan pihak KAI mempertimbangkan penambahan jadwal keberangkatan KA lokal, khususnya pada akhir pekan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan memastikan kalau penjualan tiket tidak melebihi seat yang tersedia di dalam kereta.
Rizki *****@****.***
Kereta lokal atau yang sekarang disebut dengan Commuter Line Garut memang selalu ramai penumpang karena harganya yang murah. Terlebih, di hari weekend yang semakin ramai.
Kondisi di dalam kereta sangat memprihatinkan. Saya bingung, banyak penumpang yang tidak kebagian seat, padahal mereka sudah beli tiket. Kebijakan KA lokal yang tidak memungkinkan penumpang untuk memilih seat membuat suasana semakin padat dan kurang nyaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di aplikasi KAI Access, sudah diberitahu bahwa KA lokal memang tidak mendapatkan nomor kursi. Maka dari itu, siapa yang paling cepat masuk ke dalam kereta, dia yang mendapatkan kursi.
Dengan konfigurasi kursi 2-3 berhadap-hadapan (ekonomi adu dengkul) dan lorong (jalan) di dalam gerbong yang sangat sempit, sangat tidak nyaman jika banyak yang berdiri karena tidak kebagian kursi.
Lain halnya dengan Commuter line Jabodetabek dengan konfigurasi seat menyamping yang sangat besar serta luas lorong di dalam gerbong sehingga tidak mengganggu jika ada yang berdiri.
Gerbong KA lokal itu sama dengan gerbong KA Antar Kota yang memang tidak dibuat untuk penumpang berdiri. Tidak hanya berdiri di samping-samping kursi atau area jalanan tengah gerbong, di bordes pun dempet-dempetan.
Bahkan kalau ada penumpang yang ingin turun, mereka kesusahan untuk keluar karena kepadatan yang luar biasa. KA lokal ini bukan seperti Commuterline Jabodetabek yang jika penuh, penumpang bisa menunggu kereta selanjutnya.
Saran saya, pihak dari KAI harus memastikan penjualan tiket sesuai dengan kapasitas seat yang tersedia di kereta sehingga semua penumpang bisa mendapatkan seat dan kondisi di dalam kereta tidak terlalu padat agar semua penumpang nyaman.
Jika memang okupansi KA lokal sangat laris (diminati penumpang), saya juga menyarakankan pihak KAI mempertimbangkan penambahan jadwal keberangkatan KA lokal, khususnya pada akhir pekan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan memastikan kalau penjualan tiket tidak melebihi seat yang tersedia di dalam kereta.
Rizki *****@****.***
Baca Juga
- Terima Kasih Asuransi Prudential
- Secepat Itu Sistem Bank Bumiputera Offline
- Sangat Malu dengan AXA Life Indonesia
- Kecewa terhadap Asuransi Mega Proteksi
- Terima Kasih atas Respon Klaim Asuransi Pan Pacific
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial
