Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta di Surabaya, tepatnya di daerah kelurahan Sidotopo. Saya berasal dari kota Cilacap, Jawa Tengah. Saya tinggal di sebuah asrama yang luas dan besar, dan kebanyakan kami adalah pendatang dari luar kota dan luar jawa seperti, Aceh, Medan, Palembang, Bengkulu, Jambi, Lampung, Lombok, Bali, Sumbawa, Timor Leste, Makasar, Pontianak, Banjarmasin, dll. Saya ingin memberikan saran kepada pemerintah kota Surabaya agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan kenyamanan di sekitar kelurahan Sidotopo. Karena pertama kalinya saya tinggal di Surabaya, saya tinggal di daerah kelurahan Sidotopo. Ketika itu saya mendapati daerah ini adalah daerah yang kumuh, mungkin karena mayoritas penduduknya adalah warga Madura berprofesi sebagai pengumpul barang-barang bekas. Beberapa hari saya di Surabaya saya langsung terkena gejala penyakit demam berdarah yang mengharuskan saya menginap di rumah sakit untuk beberapa hari, hal ini karena banyaknya nyamuk di tempat tinggal saya. Padahal saya dan teman-teman selalu menjaga kebersihan. Tapi warga sekitar kami terkenal dengan sifatnya yang kemproh, yaitu kurang peduli terhadap kebersihan. Banyak tumpukan sampah di sekitar rumah mereka, hingga menimbulkan bau yang sangat tidak enak. Selokan-selokan di daerah ini juga parah, airnya sangat kotor, terlalu sempit ukurannya, dijadikan tempat buang air dan banyak masyarakat yang membuang sampah ke dalamnya. Hingga menimbulkan saluran air macet, mengeluarkan bau yang sangat tidak enak, dan menjadi sarang nyamuk dan lalat, serta berbagai sumber penyakit lainnya. Walaupun saya dan teman-teman lainnya sudah menjaga kebersihan tapi kami tetap sering kena imbasnya dari lingkungan masyarakat di sekitar kami. Sering kami mengalami gejala sakit, seperti flu, diare, gatal-gatal, tipus, demam berdarah, dll. Bahkan sering sebagian dari kami yang bolak balik ke Rumah Sakit. Itulah salah satu dari segi kebersihan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah kota Surabaya. Kemudian kami disini sebagai warga pendatang sering merasa terganggu dengan kebiasaan warga kelurahan Sidotopo yaitu ketika mereka menyelenggarakan acara hajatan. Mereka sering sekali memblokir jalan-jalan untuk acara hajatan, sehingga kami kesulitan jika ingin keluar untuk membeli suatu keperluan, dan terpaksa muter-muter untuk mencari jalan yang tidak diblokir. Kemudian mereka sering membunyikan musik dengan sound yang sangat keras tanpa aturan. Misalnya ketika adzan dikumandangkan, mereka masih tetap menyalakan musik dari acara hajatan mereka. Sampai-sampai hampir tengah malam juga masih terdengar suara gaduh itu yang cukup mengganggu istirahat warga yang lainnya. Kemudian ada teman saya yang pernah dirampas/dipalak handphone dan uangnya oleh sekelompok orang warga ketika dia berjalan sore hari di sekitar perkampungan. Mungkin mereka tahu bahwa teman saya itu bukan asli warga Surabaya jadi seenaknya main rampas. Dan salah satu pegawai di kampus kami juga kehilangan sepeda motornya ketika sedang diparkir dalam keadaan terkunci di dekat masjid kampus kami. Kejadiannya ketika itu kami sedang melaksanakan sholat Isya berjama’ah. Setelah selesai sholat tiba-tiba sepeda motor pegawai itu hilang tanpa ada yang tahu siapa pelakunya, polisi juga tidak bisa mengusut kasus ini. Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal yang mengganggu kenyamanan kami disini, tapi mugkin ini saja yang paling penting bagi kami. Semoga surat ini bisa dijadikan masukan yang membangun bagi pemerintah kota Surabaya agar lebih peduli terhadap kenyamanan dan keamanan warganya, terutama warga pendatang seperti kami di sini. Kami ucapkan terima kasih jika usulan kami ini dikabulkan.
Mukhadasin
Des. Sarwadadi RT 02/01, Kec. Kawunganten
Cilacap
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial