Polisi Lantas Razia Pada Hari Libur Nasional

Pada hari Libur Nasional tanggal 2 Juni 2011 pada kira2 jam 1.30 , saya naik kendaraan dari Cawang Atas menuju Jalan D.I Panjaitan. Di tikungan jalan DI. Panjaitan ada Polisi Lantas naik motor gede sebanyak 5 kendaraan alias 5 orang yang merazia motor yang tidak menyalakan lampu motornya. Termasuk saya distop dan minta surat kendaraan ditunjukan kemudian saya menunjukan SIM saya dan si Polisi Brigadir R. Gozali berkata kepada saya ini bisa ditilang.

Lalu saya berkata mohon ijin tetapi karena saya tidak menanggapi keinginannya untuk damai. Dia langsung aja menulis buku tilangnya dan saya menanyakan surat perintah razia dia tidak menjawab. Yang menjadi pertanyaan bagi saya atas kejadian tersebut adalah :

1. Kenapa Polisi melakukan razia pada hari Libur Nasional dan apakah ini adah surat Perintah untuk Razia? Lalu subjeknya motor yang tidak menyalakan lampu. Lalu kenapa kami saja yang ditangkap kenapa tidak seluruh kendaraan di Jakarta Timur yang tidak menghidupkan lampu kendaraannya? Lalu kenapa kenapa ditilang?

2. Apakah polisi tidak tahu kalo semua kendaraan bermotor menghidupkan lampu disiang hari akan menimbulkan bertambahnya panas bumi di Jakarta ini?

3. Kita sudah tahu bahwa Polisi gajinya sudah cukup besar pada masa sekarang ini, dengan peraturan ini maka polisi Lantas diberi peluang untuk melakukan Pungli di jalanan maka makin gedelah penghasilan Polisi Lantas di Negara ini kita ini. Atau dengan cara ini Polisi akan mendapatkan Kas yang lebih besar dengan aturan yang tidak populer ini.

4. Apakah Polisi tidak tahu bahwa masyarakat sudah semakin sulit mencari uang dan dampak dari aturan yang dibuat polisi ini maka semakin tambah beban masyarakat berkendaraan bermotor bila sering terjadi tilang seperti ini?

Dan kenapa masyarakat lagi yang menjadi sasaran dari aturan-aturan polisi yang dampaknya tidak jelas bagi kemajuan kelancaran berkendaraan di Jakarta ini.

Marlen Hutahaen, SKom
Lembah Hijau Blok C16/11 Mekarsari Cimanggis
Depok