Setelah resmi berlakunya Commuter Line yang katanya bertajuk system Single Operation beberapa waktu belakangan ini, ternyata tak juga memberikan hasil yang diharapkan oleh pengguna jasa kereta krl jabodetabek.
Jika selama ini, para penumpang krl merasa penumpang jurusan Bogor dan Depok seperti diperlakukan khusus karena perhatian “Beliau beliau pejabat KRL” lebih menitik beratkan kepada jalur Krl jurusan tersebut, ternyata kini semua jurusan KRL JABODETABEK merasakan keluhan yang sama, yaitu tak layaknya kepadatan penumpang di dalam kapasitas gerbong krl.
Dengan pemadatan penumpang , maka rupanya para pengatur KRL yang terhormat lupa akan 1 point pelayanan , yaitu kenyamanan pelanggan. Setelah beberapa jadwal kereta dipangkas ( berkurangnya jadwal dari yang sebelumnya), sudah jelas akan menimbulkan penumpukan penumpang. Belum lagi kereta diwajibkan untuk berhenti di setiap stasiun yang hanya menambah sesaknya penumpang di dalam gerbong.
Rupa-rupanya, walau terlihat tarif kereta AC ( Sebelumnya dinamakan kereta EXPRESS) diturunkan, namun para pejabat kereta justru lebih banyak merengguk keuntungan dan omzet yang lebih besar karena penumpukan penumpang yang terjadi tanpa menambah fasilitas lainnya. Banyak pengguna KRL yang kini mengeluhkan kondisi ini. Justru kami para pengguna krl harusnya di berikan pilihan, bukan paksaan untuk harus krn tidak ada pilihan untuk menggunakan KRL Commuter Line yang berlaku sekarang.
Jika dulu kami boleh memilih untuk memilih kenyamanan dan membayar harga lebih untuk hal ini, yaitu krl express ( dengan harga Rp 9000 untuk jarak tempuh Kota - Bekasi) ketimbang krl ekonomi yang hanya bertarif Rp 1500 ( stasiun Kota ke Bekasi), namun sekarang ini kami DIPAKSA untuk mau berdesakan dan mengkesampingkan kenyamanan sebagai hak konsumen.
Kiranya para pejabat Departemen Perhubungan ataupun pejabat lain yang berwenang mau menelaah dan menengok keadaan kami yang sekarang ini. Lihat saja semua gerbong kereta penuh sesak bak angkutan yang mengangkut dendeng. Tak ada lagi kenyamanan.
Hilang sudah para expatriate ( penumpang dari stasiun Sudirman) yang dulunya mau menggunakan jasa KRL dan merasakan setidaknya masih ada tersisa rasa kenyamanan menggunakan fasilitas umum di tengah-tengah JABODETABEK yang padat dan penuh kemacetan ini. Perlu diingat, tidak semua pengguna KRL adalah orang muda yang sehat. Masih terlihat juga para lansia yang membutuhkan kenyamanan.
Sudah tidak efektif lagi “tempat duduk khusus” yang konon diperuntukkan untuk para lansia, ibu hamil, orang cacat dan balita. Toh untuk dapat masuk ke dalam gerbong kereta pun mereka harus berjuang berdesakan.
Mohon kesadaran para pejabat yang terhormat untuk membenahi secara serius. Bukan hanya berfokus dengan tameng agar penumpang lebih banyak terangkut tapi menutup mata kenyamanan pelanggan nya.
Salam,
hermin dwi rahayu
jl manunggal V no 21 kedoaya selatan
Jakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial