Home > Pemerintah > Administrasi > Bayar Pajak Postel untuk Tiga Barang Hanya Keluar Dua Barang

Bayar Pajak Postel untuk Tiga Barang Hanya Keluar Dua Barang


738 dilihat

Jakarta - Saya bertempat tinggal di Yogyakarta. Beberapa minggu yang lalu saya mendapat kiriman tiga paket handphone dari China yang dikirim menggunakan jasa DHL dan itu untuk penggunaan pribadi. Semua keterangan tentang barang tersebut sudah lengkap. Invoice dan juga daftar isi barang tersebut.

saya hanyalah orang awam yang tidak mengerti urusan begini. Bila saya harus bayar pajak saya lakukan.

Setelah barang sampai custom barang saya ditahan dengan alasan tidak memiliki surat izin postel. Saya berkonsultasi dangan DHL bagaimana sebaiknya. Pihak DHL menyarankan membuat statement latter. Setelah lama saya menunggu tidak kunjung ada kabar juga lalu saya menghubungi DHL bagaimana kelanjutannya. DHL mengatakan surat saya ditolak. Lho?

Kalau ditolak kenapa tidak ada kabar juga dari DHL. Saya sama sekali tidak dikabari. Lalu saya berinisiatif mengurus surat izin Postel. Ternyata pihak Postel hanya bisa mengeluarkan dua buah barang. Namun, saya tetap harus membayar pajak untuk tiga barang (masih berupa surat tagihan).

Saya bingung. Kok, yang bisa keluar hanya dua buah saja dan juga masalahnya barang kan sudah sampai Indonesia tiga buah. Lalu, barang yang satunya itu ke mana kalau yang diberikan pada saya cuma dua buah.

Kemudian saya berpikir untuk menerima keputusan itu dan saya coba urus suratnya ke Dirjen Postel Jakarta (saya pun maklum sampai di sini dan DHL pun tidak mau menguruskan karena itu tidak termasuk jasa mereka). Saya mengirim surat melalui Pos Exprees yang bisa sampai hanya dalam satu hari.

Saya terus memonitor dan saya menanyakan pada DHL. Ternyata surat tidak kunjung tiba. Saya bertambah bingung. Hal itu sudah satu minggu lamanya. Saya hubungi Dirjen Postel setiap hari tiga hari berturut-turut tetapi telepon tidak pernah diangkat.

Saya heran. Kok, Kantor yang seharusnya bekerja secara profesional itu seperti tidak ada penghuninya yang mengantor. Orangnya tidak pernah ada di tempat. Padahal saya menelepon dengan berbagai nomor yang berbeda (tapi masih satu kantor). Akhirnya pada hari keempat ada yang mengangkat. Tapi, mengatakan, "orang yang mengurus surat tidak ada di tempat, Bu. Silahkan telpon ke nomor sekian.".

Dari sini saya merasa dipermainkan karena saya tetap tidak bisa mendapatkan kejelasan mengenai barang saya. Namun, justru berkali-kali dioper ke instansi yang berbeda.

Setelah sekian kali saya telepon (saya lupa tepatnya) akhirnya saya bisa bicara juga dengan yang mengurusi. Saya katakan, "suratnya belum diterima coba tanyakan ke TU." Saya coba tanyakan ke TU (seperti biasa gak pernah langsung diangkat) dan sesuai dugaan jawabnya, "duh, yang mengurusi seperti itu lagi pergi, gak di sini" (batin saya wah enak yang ngantor kok kerjaannya jalan-jalan melulu) dan saya dipingpong lagi.

Akhirnya tanggal 20 November saya mencoba telepon untuk terakhir kalinya. Kemudian saya tanyakan apakah surat dari saya telah sampai. Kemudian operator menjawab namun dengan nada yang tidak enak mengatai saya, "ini, Mbak, yang dari Yogya itu yah. Suratnya baru saja sampai tapi Mbak tidak sopan sekali yah menulisnya. Dengan tulisan tangan padahal surat akan diserahkan kepada direktur."

Kemudian saya komplain karena prioritas saya adalah bagaimana saya bisa mendapatkan kiriman saya. Apakah saya perlu mengirim surat lagi karena kesalahan saya adalah menulis dengan tulisan tangan. Kemudian Operator menjawab tidak bisa karena direkturnya sedang bepergian ke Makasar. Jadi, saya harus menunggu sekitar dua minggu lagi.

Di sini saya sangat emosi karena saya benar-benar dipermainkan Dirjen Postel. Saya menginginkan adalah saya cepat menerima barang saya. Karena, jika terlalu lama tidak diambil nanti akan masuk gudang dan harus membayar lagi untuk mengeluarkannya. Sudah cukup saya mengeluarkan banyak uang dan waktu saya untuk hal ini.

Saya mohon kepastian kapan saya bisa mengambil barang kiriman saya. Karena, saya merasa sudah memenuhi segala persyaratan yang diminta. Saya mohon supaya Direktur Dirjen Postel segera memberikan tanggapan atas hal ini dan menghubungi saya.

Vieny Noveriasari
Perumahan Nogotirto 3
Jl Progo B6 Yogyakarta
*****@****.***
0274620965



(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial