Pada tanggal 22 Oktober 2012, saya dan istri saya kembali dari Bangkok setelah mengikuti pameran Bangkok International Gift and Houseware Fair 2012 yang berlangsung sejak 16 sampai 21 Oktober 2012. Dan kami merupakan partisipan yang disupport oleh KADIN dan Kementrian UKM, dan kami membawa pulang 3 kotak berukuran sedang berisi tas yang dipamerkan dan di setiap kotak tertulis label besar: "Delegasi Indonesia, Departemen Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia" dan kami dilengkapi dengan beberapa dokumen resmi terkait dengan hal ini, salah satunya adalah seperti yang terlampir.
Saat kami tiba di pintu keluar, semua barang melewati xray Bea dan Cukai, dan salah salah seorang petugas bernama Halim, menanyakan istri saya dengan nada keras: "ini semua surat2nya lengkap tidak?" Sambil menahan diri, saya yang menjawab: "Ada semua pak, silahkan dicek" sambil saya mengeluarkan semua dokumen yang kami bawa.
Setelah melihat dokumen dokumen tersebut, yang bersangkutan menyatakan dia harus membuka kotak tersebut. Saya berkeras untuk tidak membiarkan kotak tersebut dibuka karena tidak ada apapun yang perlu kami deklarasikan sebagai bawaan yang harus di deklarasikan dan semua dokumen sudah dengan jelas menyatakan kami di endorse oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Setelah terlibat debat mulut, akhirnya saya kehabisa kesabaran dan bersuara cukup keras dan ternyata mengundang seorang petugas lainnya (tidak sempat saya lihat namanya) yang berteriak ke saya, yang kemudian menantang saya untuk berkelahi. Saya menanggapinya dengan mengatakan: "Bagus sekali, anda petugas, saya warga negara yang baru saja kembali ke tanah air setelah membawa nama negara di luar, dan anda mengajak saya berkelahi?", mungkin dia tersadar dia salah, dia pergi meninggalkan saya tanpa menjawab apapun.
Petugas yang bernama Halim juga meninggalkan tempat dan digantikan petugas lain yang saya juga tidak ingat mencatat namanya dan masih berkeras untuk membongkar. Sementara itu datang petugas lain yang berdasi dan sepertinya kedudukannya lebih tinggi, dan bicara dengan sopan kepada saya, meminta saya untuk membiarkan kotak itu dibuka. Saya berkeras tetap tidak akan membiarkan mereka membuka kotak tersebut, dan saya mengancam: "Apa tanggung jawab anda seandainya di dalam kotak tersebut ternyata sesuai dengan dokumen yang saya tunjukkan?" Semuanya terdiam, dan saya serta istri saya meninggalkan terminal.
Kejadian di atas sangat memprihatinkan, saya membayangkan teman-teman kami yang akan tiba sore harinya akan mendapatkan perlakuan seperti itu juga, dan mereka belum tentu berani berkeras seperti saya, dan membiarkan bawaan mereka dibongkar, dan mereka harus membungkus kembali semuanya padahal mereka semua sudah sangat lelah. Belum lagi mempertimbangkan bagaimana sedihnya mereka semua setelah 1 minggu penuh menjadi duta bangsa ini, di negara sendiri diperlakukan seperti penyelundup. Saya akan berusaha untuk menyebarkan kejadian ini dan mendapatkan kontak di kementrian keuangan agar bisa melakukan protes atas perlakuan semena-mena dan tidak profesional dari aparat bea dan cukai terminal 3 Soekarno Hatta.
Ferriandy Chianiago
Pejaten Indah 1 G21, Jl. Samali Ujung
Jakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial