Makassar - Saya yang membuat surat terbuka ke Detik.com berjudu "
Susahnya Istri Polisi Melaporkan Suaminya" yang dimuat pada hari Senin, 4 Juli 2011. Saya ingin berterimakasih atas luangan waktu bapak ibu sekalian untuk simpati dan pemberian dukungan dalam bentuk sms, telpon, maupun email. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan bapak ibu sekalian.
Surat itu saya buat setelah adik saya meminta saya mencari bantuan, pengacara, dan cara agar laporannya ke Polres Jayapura dapat ditindaklanjuti dan tidak dipersulit.
Sejak adik saya menelpon saya pada subuh 28 Juni 2011, saya berusaha memberikan dukungan sepenuh hati. Maksud surat saya yang dimuat pada Detik.com 4 Juli 2011 itu agar tuntutan adik saya diperhatikan dan dia diperlakukan dengan baik di Polres Jayapura.
Tapi setelah dimuat di Detik.com, timbul rasa tidak percaya diri adik saya karena malu kasusnya diketahui banyak orang. Adik saya merasa takut setiap orang yang dijumpainya di jalan akan menanyakan tentang kasus ini, takut anak-anaknya akan jadi menjadi cemoohan teman-temannya.
Dan akhirnya beliau meminta saya untuk tidak mencari bantuan lewat media. Adik saya akan tetap menuntut melalui Polda Papua dan menuntut cerai pada Pengadilan Agama tapi malu diketahui semua orang.
Saya menangis mendengar keputusan adiksaya seperti demikian. Mengingat simpati, dukungan, dan bantuan saran tentang jalan apa yang sebaiknya dilakukan sangat banyak dan Insyaallah akan mempermudah jalannya. Namun saya menghormati keputusannya.
Untuk itu saya berterimakasih pada redaksi Detik.com yang tidak mencantumkan nama adik saya.
IriantiTaman Sudiang Indah E1/No. 5 Makassar*****@****.***(wwn/wwn)