Home > Pabrik & Produksi > Kendaraan Bermotor > Arogansi Motor Gede

Arogansi Motor Gede


704 dilihat

Jakarta - Maksud saya mengirimkan surat ini untuk menyampaikan unek-unek sehubungan dengan tingkah para pengendara motor besar yang saya anggap berlebihan jika lewat di jalan raya maupun di dalam kota. Kejadian ini, saya alami sepekan menjelang Lebaran tepatnya Sabtu (6/10/2007) di Jl Cipaganti pukul 13.30 WIB saat jalanan macet. Saya waktu itu sedang mudik ke Bandung. Serombongan motor besar dengan pelat nomor D belakangnya MB, ini sepengetahuan saya dan informasi adalah motor ilegal yang masuk ke sini, tidak bayar bea masuk, dan juga tidak bayar pajak jalan. Berbeda dengan motor resmi yang saya pakai. Meski hanya 110 cc, saya jelas sudah bayar bea masuk resmi dan pajak jalan/pemda rutin setiap tahun. Mereka berada di jalan dengan status pakai nomor khusus dari Polda Jabar, entah bagaimana caranya. Yang memprihatinkan, mereka begitu arogan seperti pemilik jalan umum. Mereka meraungkan motornya dengan suara bising khas motor besar pada kondisi jalan macet. Saya dan pemakai motor lainnya dipepet untuk minggir memberi mereka jalan. Saya tidak terima cara perlakuan pemakai "moge" dan tidak mau minggir karena merasa hak kami sama, apalagi jalan macet. Harus ke mana lagi kami menyingkir? Untung tidak terjadi hal di luar dugaan karena banyak pemakai motor "orang kecil" seperti saya lainnya yang juga ikut berang pada pemakai "moge" itu yang mau enaknya saja melewati jalan macet dengan menyingkirkan kami yang punya hak sama. Yang saya adukan pada kepolisian bagian lalu lintas adalah:
  1. Mengapa motor besar yang jelas tidak bayar bea masuk bisa dapat nomor dan dipakai bahkan seperti pemilik jalan? Kami yang motornya resmi bayar bea masuk dan pajak jalan harus minggir kalau mereka lewat. "Moge" juga sering dikawal polisi hanya untuk acara ke luar kota bukan ada kegiatan reli atau mengikuti lomba. Padahal, pengawal pejabat saja tidak begitu perilakunya di jalan.
  2. Apa karena memakai pelat nomor dengan kode MB, mereka merasa punya hak lebih dari pemakai jalan lain?
  3. Saya baru tahu beberapa bulan lalu, motor besar tanpa bea masuk ini dengan pelat MB tidak diperkenankan dipakai dulu, tapi sudah lebih sebulan ini mereka bisa bebas lagi di jalan.
  4. Mohon ditertibkan keabsahan mereka di jalan dan juga arogansinya jangan karena motor mewah, kami harus minggir kalau mereka lewat. Di mana letak keadilan di negeri kita ini?
Andi Ronaldo Perumahan Taman Cileungsi *****@****.*** (msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps