Saat langit berwarna merah saga
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan takbir
Semua menjadi saksi
Atas langkah keberanianmu
Kita juga menjadi saksi
Atas keteguhanmu
Ketika yahudi-yahudi membantaimu
Merah berkesimbah ditanah airmu
Mewangi harum genangan darahmu
Membebaskan bumi jihad palestina
Perjuangan telah kau bayar
Dengan jiwa, syahid dalam cinta-NYA
Lirik lagu ini seakan menunjukan kecintaan dan membangkitkan semangat umat muslim dalam membela Palestine yang terus saja di Serang dan anak-anak mereka di bunuh beserta wanita-wanita Palestine.
Cinta yang sangat besar sebagai umat Islam terhadap umat islam lainnya tidak hanya di tunjukan melalui ucapan saja, melainkan juga dengan menujukkan Cinta dan solidaritas sebagai muslim sejati. Seperti kejadian setahun lalu aksi 212 yang telah membuat rekor terbesar sebagai aksi akbar yang telah menyatukan seluruh umat Islam dari berbagai organisasi. Organisasi yang sering bersiteru sesama umat islam, dapat bersatu berkat Ahok dalam kampanye calon bupati Jakarta.
Kini, islam telah bersatu kembali akibat pernyataan Donal Trump yang menimbulkan suara ummat islam nyaring menyuaran kebebasan Palestine. Meskipun memang, sudah di jelaskan di dalam Al-Qur'an bahwa pertikai antara Palestine dengan Israel tidak akan berakhir hingga akhir zaman. Israel yang dulu hanya tamu istimewa yang disambut baik oleh orang Palestine, diberikan tempat yang layak dan nyaman. Namun, tamu yang di anggap baik itu melampaui batas hingga berusaha merebut Gaza dan mengukui bahwa itu milik mereka. Berawal dari jalur Gaza yang dekat dengan masjid Al-Quds yang sekarang lebih dikenal dengan nama Al-Aqso. Masjid besar yang berada di Palestine, akan tetapi hingga hari orang Palestine tidak bisa melaksanakan ibadah di sana. Al-Quds yang dijaga ketat oleh tentara Israel, mereka tidak mengizinkan orang Palestine pergi ke sana. Meski banyak warga asing yang datang, mereka berhasil masuk dan berubadah di sana dengan syarat harus membayarkan sejumlah uang kepada penjaga pintu. Miris, mengingat betapa berharganya Al-Qush bagi ummat muslim. Al-Qush berdiri ketika masa kerajaan Nabi Sulaiman berabad-abad yang lalu dan menjadi sejarah bagi ummat muslim. Sehingga timbul sebuah mitos bahwa di dalamnya terdapat Harta karun peninggalan Nabi Sulaiman. Yang lebih mencengangkan lagi, ternyata Israel sudah membuat terowongan bawah tanah tepat di bawah bangunan masjid Al-Quds. Usut punya usut, trowongan ini merupakan salah satu upaya untuk menghancurkan Al-Quds. Padahal, tanpa mereka sadari Al-Quds dalam penjagaan Allah hingga tidak akan dibiarkn hancur tanpa izin Allah.
Harapan umat muslim akan kebebasan Palestine dan Al-Quds tidak hanya dilakukan saat ini saja, hal ini sering dilakukan beberapa tahun lalu. Namun, pernyataan Trump beberapa minggu lalu menimbulkan kemarahan bagi umat muslim hingga mereka melakukan aksi pada hari Sabtu 9 Desember lalu yang kemudian dilanjut pada hari kamis 14 Desember kembali di depan bunderan air mancur depan Masjid Agung Palembang, Sumatera Selatan. Aksi yang dilakukan dengan orasi dari setiap organisasi untuk menyuarakan kebebasan Palestine dan juga penggalangan dana bersama Aksi cepat Tanggap (ACT), Indahnya Hidup Bersama Dakwah dan lainnya. Aksi ini tidak akan berakhir begitu saja ini akan dilanjutkan begitu saja besok pada hari jum’at dan sabtu juga aksi akbar yang akan dilaksanakan di Jakarta pada minggu 17 Desember mendatang. Ini membuktikan bahwa umat islam sangat banyak, hanya saja mereka bersembunyi agar tidak diketahui orang Yahudi dan Kafir kekuatannya. Seperti hadist Nabi, beliau bersabda: apabila satu umat islam sakit, maka sakit pulalah umat-umat islam lainnya. Artinya, sebagai umat muslim tentu harus saling bahu membahu dalam membela sesama saudara muslim lainnya. Karena kita bersatu bukan karena satu Negara atau satu budaya apalagi satu bahasa, melainkan dipersatukan karena satu agama, berpedoman pada Al-Qur’an dan mengikuti setiap sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Mari kita tujukan kecintaan kita terhadap muslim lain, agar musuh merasa lelah melawan kekuatan umat muslim yang semakin kuat dan kokoh Benteng keislaman dan solidaritasnya. Sebagai pemuda, tentu semangatnya sangat diperlukan untuk menggentarkan umat Yahudi yang hendak membatai umat Muslim terutama yang berada di Palestine.
Debu-Debu berterbangan
Kabut di tanah kemuliaan
K'ringat darah bercucuran
Iringi kepergian
Bribu nyawa tlah terbang
Menuju tempat yang di janjikan
Tapi ghirah takkan sirna
Bebaskan bumi anbiya
Puing bebatuan telah menjadi saksi
Kekejaman yahudi bangsa syaitoni
Meninggalkan luka jiwa terdzholimi
Berazam bebaskan Palestina kemball
Derap-derap pejuang
Generasi nafas perubahan
Rengkuhlah kejayaan
Goyah jalan disingkirkan
