Penipuan Menggunakan Akun My Telkomsel

Hari Jumat tanggal 21 Juli 2017 pukul 20.30, telah terjadi penipuan dengan menggunakan akun My Telkomsel saya. HP saya ditelepon dengan nomor tak dikenal. Iming-iming hadiah ini itu dan meminta kode verifikasi yang masuk ke HP saya. Tertulis dengan jelas di sana dari Telkomsel.

Tanpa tersadar ketika saya digiring sedemikian rupa kemudian telepon terputus dan secepat kilat saya cek tagihan saya. Ternyata bertambah secara signifikan tanpa saya menggunakannya. Spontan, saya langsung menghubungi contact center 188 . Awalnya harapan saya sedikit memberikan rasa nyaman atas kendala yang saya alami saat ini. Ternyata itu diluar prediksi, saya berbicara dengan Team Leader Bapak Veno. Alih-alih mendapatkan layanan yang maksimal, penjelasannya hanya kemungkinan dan ketidakpastian.

Sungguh memojokkan saya dan mutlak menyalahkan pelanggan (silahkan di-compare dengan recording), tak jauh bedanya saya berbicara dengan customer service. Lantas untuk apa saya meminta berbicara oleh atasan? Request saya sederhana, mohon dihapuskan tagihan yang tidak sama sekali saya gunakan.

Mengapa begitu mudah ads dan variasi penipuan baik via direct telepon ataupun SMS masuk ke nomor Halo? Mengapa tidak adanya sosialisasi atas segala bentuk penipuan kepada customer untuk pencegahan? Mengapa celah penipuan yang memanfaatkan teknologi ini tidak segera diantisipasi oleh Telkomsel?

Berapa banyak sebenarnya masyarakat awam yang tidak tahu-menahu akan hal ini dan membiarkannya begitu saja? Mengapa? Pagi ini pun, tanggal 22 Juli 2017 pukul 10:00, saya dihubungi oleh Customer Service Helmida dan diinformasikan mutlak hal ini tidak dapat diproses. Saya bukanlah customer kelas prioritas dengan pemakaian yang sungguh luar biasa. Saya hanyalah user biasa dengan permintaan sederhana.

User yang mengikuti prosedur Telkomsel dengan taat melakukan pembayaran tagihan dengan baik. Tapi, mohon dengan sangat layanan yang diberikan haruslah fair dan balance. Tanpa mengurangi rasa hormat, segala informasi yang saya sampaikan hanyalah bentuk kekecewaan yang saya rasakan sebagai pelanggan dan merupakan sebenar-benarnya informasi yang dapat saya rekam. Semoga bisa menjadi catatan untuk pelanggan lain dan manfaat untuk perusahaan kedepannya.