Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
      Hidup bisa dibilang sangat menarik buatku. Punya kesempatan buat mengenal dunia, meng-eksplor keindahan didalamnya, sangat menyenangkan. Walaupun kadang, kita memang berada di saat yang kurang menyenangkan, percayalah, hidup itu bagaikan roda, kadang di bawah, kadang di bawah banget.
           Biasanya ketika sedang bosan atau sedang bebas dari tugas kuliah, aku tidak melakukan apapun. Hanya meregangkan tubuhku seharian, diatas kasurku tercinta. Yah, aku masih ingat sekali hari itu, hari dimana aku benar-benar tidak melakukan hal-hal produktif. Bukan karena tidak mampu, tapi karena aku baru saja cedera engkel saat bermain futsal, tentu karena kecerobohanku sendiri. Pergi ke rumah sakit, diberi sedikit obat penghilang rasa sakit, diperban, lalu habis lah uang jajanku di akhir bulan itu.Jadi, yah. Banyak alasan untuk bisa tidur-tiduran doing di rumah.
           Biasanya ketika sedang sakit, aku tidur seharian. Namun kali ini aku merasa hampa karena tidak ada yang bisa aku lakukan. Mau tidur, juga, yang sakit bukan kepalaku. Mau berdiri, terpincang-pincang. Sudah begitu, tidak ada yang nge-GWS-in pula. Singkatnya, aku suntuk tetap berdiam di rumah. Entah kenapa ada orang yang se-tidak bisa bersyukur seperti diriku.
           Malamnya, temanku tiba-tiba menghubungi, mengajakku mencari makan bersama-sama. Well, disini lah letak keanehannya, karna ketika dihubungi teman untuk bermain, tiba-tiba engkel-ku terasa seperti baru. Siap untuk dipakai lagi. Jadilah, aku iyakan ajakannya dengan syarat aku dijemput dan diutangi. Hehe.
           Saat di tempat makan, warung Mi Soden, malam itu begitu dingin di Kota Batu. Aku dan beberapa temanku bercanda gurau, hanya saja dalam hatiku masih ada perasaan kosong seperti bunga yang jarang disiram. Kering. Apa karena aku belum berdoa ya? Entahlah aku lupa.
           Tiba-tiba datanglah seorang gadis yang akhirnya aku tahu dia temanku waktu SMA dulu menghampiri ke meja kami. Jujur jika teman-temanku tidak menyebut namanya duluan, aku lupa siapa namanya. Yah kemudian, pembicaarannya berlanjut kearah mengingat kembali kenakalan masa SMA dulu. Padahal, baru saja tahun lalu kami lulus.
           Tak disangka, tiba-tiba dia membicarakanku. Samar-samar aku ingat, dia bilang âAga ini lho rek, Ganteng banget waktu SMA.â. Wait, What did u just say?Entah dari mana temanku ini yang aku hampir lupa namanya, menyebut aku tampan. Reaksi dari teman-temanku sungguh priceless. Mereka tertawa. Namun dia melanjutkan kata-katanya, âIya ganteng, soalnya dulu waktu aku pernah jatuh di deket parkiran motor, dari sekian banyak orang yang lewat di pagi itu, cuman Aga yang nyamperin dan nolong aku. Padahal, kita gak saling kenal.â Tawa teman-temanku berhenti. Mereka lalu melihatku dengan tatapan heran dan tidak percaya, tersenyum sedikit, lalu kembali tertawa. Aku, jujur saja, lupa aku pernah berbuat hal sebaik itu. Tapi, kata-kata apresiasi dari orang lain atas kebaikan yang aku buat di masa lalu, malam itu, benar-benar membuat hariku bermakna.
           Kemudian dia pamit pulang. Aku dan teman-temanku bercanda gurau hingga warungnya tutup dan kami diusir. Di bayanganku, aku masih mencoba mengingat kapan aku menolongnya waktu itu. Apa itu bukan aku ya? Entahlah, intinya aku senang bisa membantu. Kemudian saat temanku ingin membayar, uangnya tidak diterima oleh Cak Soden. Mengapa? Ya, karena dengan baiknya temanku tadi sudah membayar semuanya. Teman-temanku heran, aku lebih heran. Ah mungkin karena ketemu teman lama. Tapi tiba-tiba Cak Soden berkata, âMas, titip pesannya tadi mbak nya bilang âMakasihâ gituâ. Ya, atas bantuanku yang bukan apa-apa di masa lalu, tapi sangat membekas di hatinya.
      Intinya, kita tidak tahu kapan kebaikan kita akan dibalas setimpal. Teruslah menolong, teruslah berbuat baik kepada sesama, karena saat kita tahu, kebaikan tersebut sudah kembali pada kita.
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.