Belanda dan Jepang menjajah Indonesia dengan cara kekerasan namun pelan tapi pasti penjajah berhasil diusir bahkan hingga saat ini. Cara kekerasan tidak berhasil maka cara lain diambil untuk menghancurkan Indonesia melalui penyelundupan narkoba secara besar-besaran. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir ini narkoba bukan lagi diselundupkan dalam jumlah satuan tertentu tetapi jumlahnya tak tanggung-tanggung mencapai ratusan ton.
Diperkirakan sekitar kurang lebih 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp 1.200 triliun dari RCC bakal masuk ke Indonesia. Informasi itu didapat Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari Budi Waseso, saat masih menjabat Kepala BNN. Boleh jadi cara inilah yang dianggap oleh berbagai kalangan yang dilakukan pihak China untuk menghancurkan Indonesia melalui narkoba dengan cara menyelundupkan ratusan ton ke Indonesia sesuai data dan fakta yang ada.
Narkoba yang jumlahnya sampai ratusan ton dari China dapat diduga atau menandakan negeri Tirai Bambu itu ingin menghancurkan Indonesia. Ini bagian Perang Candu yang dilancarkan China. Pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah menyatakan bahwa Indonesia darurat narkoba. Oleh karena itu semua elemen yang ada tidak boleh menganggap kecil masalah narkoba dari China ini. Adanya penyelundupan narkoba dengan jumlah yang begitu besar membuat publik berasumsi bahwa ada keterkaitan antara pihak sindikat yang ada di Indonesia dengan sindikat China dalam menjalankan bisnis haram tersebut.
Makanya jangan heran bahwa selama ini penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Boleh jadi karena generasi muda bangsa Indonesia sangat potensial sehingga memungkinkan bangsa ini terus diincar untuk dijadikan sasaran empuk. Incaran bandar narkoba Internasional merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga para pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.
Kemungkinan besar saat ini China ingin menguasai segala bidang di Indonesia. Upaya itu dilakukan dengan segala cara termasuk melalui narkoba. Bila orang Indonesia mengkonsumsi narkoba dan lemah, maka dengan mudah China menguasai Indonesia. Bahkan sebelumnya ada tokoh berkomentar keras terhadap narkoba seperti Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, Anton Tabah Digdoyo, sependapat dengan sikap Bamsoet. Saya sependapat dengan Ketua MPR dari fakta ini sudah sangat beralasan bagi NKRI putuskan hubungan diplomatik dengan RRC, tegas Anton seperti dikutip merdeka beberapa waktu lalu.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu yang mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada dan bertugas agar tidak berkompromi dan main mata dengan para bandar atau penyelundup narkoba. Harus ditindak tegas. Tidak boleh main mata dengan para penyelundup narkoba serta melakukan apa yang mereka lakukan saat ini. Karena menurut Panglima TNI narkoba merupakan ancaman serius bagi masa depan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu TNI dan seluruh jajarannya berkomitmen tidak akan segan-segan untuk menindak setiap aksi penyelundupan dan penyalahgunaan narkoba.
Dengan semakin mengguritanya sindikat narkoba membuat TNI memahami betul bahwa perang melawan narkoba, bukanlah suatu hal yang mudah. Kadispenad (Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh beberapa waktu lalu sebagaimana yang dirilis oleh berbagai media menegaskan bahwa, dibutuhkan perjuangan dan komitmen bersama dari seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama meraih kemenangan yang kita impikan untuk perang terhadap narkoba. Dengan melakukan pembersihan di lingkungan TNI AD, telah menunjukkan semangat perlawanan dan pantang menyerah kita sebagai anak bangsa yang peduli akan keselamatan Ibu Pertiwi. Rapatkan barisan, meskipun entah sampai kapan, tapi target kita bersama jelas, perangi narkoba dengan segala upaya dan daya, demi masa depan anak cucu kita, generasi emas bangsa ini.
Saat ini serangan narkoba dari luar semakin masif sehingga membuat pihak TNI menyatakan secara terbuka bahwa bahwa Narkoba adalah musuh utama bangsa saat ini yang harus diperangi. Karena masuknya narkoba itu jelas sebagai bentuk penetrasi musuh dalam strategi perang modern maupun konvensional karena sejak dulu RRC terkenal dengan strategi perang candu pembuka perang fisik untuk merusak moral musuh. Modus operandi selama ini sangat unik yaitu dimulai dengan penyelundupan lewat ratusan ribu tiang pancang yang direncanakan untuk bangun gedung-gedung di pulau reklamasi. Lalu kemudian melalui kapal-kapal besar.
Kondisi demikian begitu mengkhawatrikan dan membuat seluruh pihak merasa khawatir tentang kondisi bangsa yang disesaki narkoba dari luar. Namun ada secercah harapan datangnya dari TNI yang berkomitmen akan melawan narkoba sebagaimana yang banyak diberitakan bahwa TNI akan membantu memerangi narkoba. Karena sesungguhnya pihak TNI dan TNI AD menyadari bahwa pondasi utama penyokong tegaknya bangsa ini dimulai dari keluarga. Ketika keluarga hancur, rapuh pula bangunan bangsa di negeri ini.
Selanjutnya, keberlangsungan kehidupan suatu masyarakat, bangsa dan negara, ditopang oleh hadirnya generasi penerus, yakni generasi muda. Jika generasi muda sudah kehilangan masa depan, gamang menatap hidup, lantas apalagi yang bisa diharapkan bagi kehidupan bangsa ini dimasa yang akan datang? Karena dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan narkoba ujung-ujungnya adalah kematian. Makanya kenapa narkoba menjadi momok menakutkan. Apalagi bangsa ini terus diincar oleh sindikat internasional sebagai ladang memasarkan barang laknat tersebut.
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial