Saya adalah salah satu Mahasiswa yang mencari perkerjaan di Job Fair EXPO di Istora Senayan. Saya ingin memberikan informasi atau menyampaikan kekecewaan teman teman seperjuangan saya yang mencari kerja di Istora senayan terhadap ketidak siapan pihak management dalam mengatur fair tersebut, sehingga suasana di dalam gedung Istora menjadi nuansa “mudik”. Saya tiba di Istora senayan pukul 10.00 WIB, saya langsung ke lantai dua dan saya melihat keramaian di lantai dua, ketika saya menanyakan ada apa di lantai 2, ternyata mereka menunggu pintu di bukakan. Berhubung tidak tahu caranya masuk ke gedung tersebut dikarenakan ketidak ada umbul umbul atau informasi tentang pintu masuk.
Akhirnya saya mengetahui pintu masuk di lantai satu, dimana ada keramaian dan hanya 1 stand loket berisikan 4 orang panitia yang menjual ticket seharga Rp 30.000. pada proses penjualan tiket, saya tidak melihat seragam satpam yang bertugas untuk mengamankan, hanya beberapa orang yang sepertinya petugas keamanan. Setelah beberapa lama, para pelamar yang sudah tidak sabar ingin masuk ke dalam, tidak sengaja merusak stand loket karena banyaknya orang yang tidak terkendali. 1 “petugas” keamanan berusaha mengendalikan ratusan masa yang hampir saja mengamuk karena banyaknya masa, “bagi sembakau bagi sembakau” pun di clotehkan salah satu pelamar. Karena saya melihat keramaian, saya mengundurkan diri dari tempat pembelian tiket karena sangat ramai, sehingga saya memutuskan untuk menunggu di pintu keluar. Tapi pada akhirnya panitia merombak pintu keluar itu menjadi pintu masuk. Ketika beberapa lama saya didalam, dan setelah memberikan CV, saya sempat terhalang dan menjadi ikan sarden dikarenakan jumlah yang tidak dikendalikan didalam Istora tersebut.
Sekali lagi sempat para pelamar berteriak “air panas air panas” untuk memudahkan pergerakan mereka yang saling berdesak desakan bagaikan mudik di Istora senayan. “Pintu keluar di daerah B yang mau keluar diharapkan kesana” kata seseorang di speaker utama. “pintu B dimana?” gumam saya sambil berkata ke pelamar lain. “jalan keluar saja sudah tidak ditata, bagaimana fair ini mau berjalan rapi?”. Dan saya hanya bisa pasrah dan menunggu dengan keringat untuk lancarnya arus “mudik” tersebut. Pukul 14.30 saya memutuskan untuk meninggalkan gedung dan mengambil motor saya, yang saya heran, tidak ada satupun petugas kepolisian yang berpatroli di pintu utama Istora tersebut.
Yang saya liat hanyalah satu mobil pickup dengan 3 satpam seragam hitam menunggu dimobil. Ketika saya ambil motor dan melihat 3 orang satpam yang mengamankan parkiran motor, serta meminta uang parkir. Saya menanyakan ke salah satu satpam tersebut “pak, berapa orang yang mengamankan gedung ini?”. “saya tidak tahu pasti, ini acaranya juga mendadak” kata satpam tersebut. Dan akhirnya saya pulang dengan rasa penuh heran. Yang saya ingin tanyakan kepada pihak management Job Fair itu sendiri, apakah kalian sudah siap dalam melaksanak Fair ini. atau jangan jangan uang para pelamar yang telah membayar Rp 30.000 tersebut tidak cukup untuk mengkoordinasikan dan memikirkan tata cara Job Fair 2012 agar lebih tertib. Terima kasih atas perhatianya, surat pembaca ini saya tulis berdasarkan unek unek para pelamar yang saya jumpai.
Bintang Widagdo, S.IP
jatibening
bekasi
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial