20 Februari 2021 adalah hari yang tak terlupakan bagi saya, seorang janda pensiunan yang telah puluhan tahun tinggal di Pondok Jaya, kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan.
Di usia delapan puluh tiga tahun masih harus mengalami suasana mencekam saat dini hari berlangsung hujan deras selama beberapa jam. Air mulai memasuki rumah yang terus bertambah tinggi sampai sepinggang orang dewasa.
Saat hari menjelang magrib, suasana semakin menantang karena listrik mati, genangan air banjir tidak kunjung surut. Saya bertahan dengan persediaan makanan dan minuman yang terbatas.
Terselip rasa syukur karena sempat ada petugas yang melemparkan nasi bungkus ke atap balkon di lantai dua.
Namun, perasaan dan pertanyaan yang jauh lebih besar adalah kenapa bencana banjir datang berturutan pada Januari 2020 dan Februari 2021 dengan dampak yang semakin parah.
Melalui tulisan ini, saya berharap luar biasa kepada pemerintah DKI Jakarta, siapapun pejabatnya di masa kini dan masa datang agar cepat belajar dari pengalaman mengelola dan meminimalkan dampak bencana yang terbukti berhasil pada masa lampau.
Sekitar tahun 2013-2017, saya amati kali Mampang dekat rumah dikeruk. Terdapat alat berat di kali yang dioperasikan saat musim kemarau. Saat berolah raga pagi, terlihat bangunan sepanjang kali ditertibkan agar tidak menghambat aliran air kali.
Dalam percakapan antar warga terdapat kabar satgas yang menyusuri kali dan rutin memeriksa kesiapan menghadapi bencana banjir. Langkah seperti ini perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Saya yakin jika sungguh-sungguh dilaksanakan maka tidak akan terjadi banjir yang parah di Pondok Jaya yang bersumber dari robohnya dinding halaman rumah ataupun tanggul jebol atau rusaknya alat pompa penyedot air banjir.
Bayangkan, robohnya dinding atau pembatas kali atau bangunan terkait penahan kali terjadi dua tahun berturutan. Mau tidak mau masyarakat awam pun paham bahwa kontrol dan eksekusinya lemah.
Belum lagi kekecewaan besar karena pencegahan banjir yang sempat membaik mengalami kemerosotan.
Dalam skala terbatas, saya sempat mengikuti beberapa rapat di balai kota mewakili organisasi yang saya ikuti sehingga sedikit banyak memperoleh informasi seputar perkembangan pembangunan di Jakarta.
Saya menegaskan bahwa hal terpenting adalah mempertahankan dan meningkatkan proses pemeliharaan dan penataan yang sudah terbukti sangat mengurangi dampak banjir di Pondok Jaya.
Cepatlah belajar dari pengalaman terbaik di masa kepemimpinan semua kepala daerah sebelumnya. Para lansia dan pensiunan sangat mendambakan bisa hidup tenteram termasuk di saat musim hujan. (DND)
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial