Cerpen refleksi
Home > Finansial > Real estat > Almamater Jangan Halangi Perjuanganku

Almamater Jangan Halangi Perjuanganku


793 dilihat


Vira adalah satu dari ribuan mahasiswa yang beruntung. Ia hanyalah orang biasa yang menekuni kewajibannya tanpa paksaan dan bukan juga seorang yang ambisius, tapi alhamdulillah rezeki memihak selalu kepada Vira, ia sangat bersyukur akan hal itu. Vira masih ambang dengan passion dan jati dirinya, namun ia jalani saja kebiasaannya bagai air mengalir.


Sejak Vira duduk di bangku Sekolah Mengengah Pertama, ia menekuni salah satu kegiatan yang ia sukai. Kegiatan itu mulai menjadi rutinitasnya. Bahkan, mampu mengangkat nama Vira, sering kali nama Vira disebutkan saat Upacara Bendera, maju ke depan lapangan mengapresiasikan prestasi Vira terlebih di waktu SMA. Vira  tetap tidak angkuh, ia jalani layaknya seorang pelajar, sama seperti teman lainnya.


"Besok kita arisan keluarga ya," ucap ayah Fira.

"Yahh Vira mau ikut, tapi maaff Vira ada latihan," balas Vira dengan hati bimbang.

"Gaikut aja terus, kapan kumpul keluaganya?" Desak kakak perempuan Vira.

Dalam hati Vira bergumam, "Aku harus apa? Mengapa aku tidak mendahulukan keluarga? Sementara aku ingin mengejar target prestasiku"


Tidak hanya keluarga, waktu sekolah dan bahkan perkuliahan pun ia korbankan untuk satu kegiatannya  ini. Namun, Vira bangga akan itu, ia bisa mengasah bakatnya meskipun ada banyak hal yang harus ia korbankan.


Awal perkuliahan pun dimulai, Vira sudah menggenggam status mahasiswa. Jarak dari rumah Vira ke kampus kurang lebih 60 KM, dengan transportasi umum mungkin memakan waktu 3 jam. Namun, Vira tidak akan kuat bila harus pulang pergi dari rumahnya, untungnya orangtua Vira memiliki rumah yang  bisa ia tempati, yaa kurang lebih 30 KM lah jarak dari rumah itu ke kampus.


Kondisi dan jarak memaksa Vira untuk vakum pada kegiatan rutinitasnya, entah sampai berapa lama. Rindu pun berkoar di benak Vira. Dengan suasana yang baru, ia harus mampu beradaptasi dan fokus dengan dunia barunya. Terkadang ada rasa jenuh, tak jarang pula ia terlena dengan dunianya sekarang. Kosongnya kegiatan tanpa harus  latihan dan latihan. Seperti, berada di zona nyaman yang baru.


Ia memang tidak memilih sebagai mahasiswa aktif di kampusnya karena Vira memiliki tekad untuk melanjutkan prestasinya di bidang yang sejak lama ia tekuni.


Suatu waktu Vira dipanggil kembali oleh coachnya. Ia tidak diperbolehkan aktif dengan kegiatannya itu di luar domisili, entah karena alasan intern. Jadi, mau tidak mau Vira harus pulang pergi ke rumah dan kampus dalam beberapa hari untuk mengerjakan rutinitasnya kembali.


Kuliah pagi sampai siang, sore ia baru sampai rumah. Lalu rutinitas Vira itu ia lakukan dari sore hingga malam. Istirahat, tidur, makan, bahagia dan ikhlas adalah obat ampuh agar Vira tetap semangat menjalaninya.


Pukul 8 pagi perkuliahan di mulai. Namun 3 jam perjalanan, menuntut Vira untuk berangkat dari rumahnya saat langit masih gelap. Dengan kondisi mata yang sangat berat karena waktu tidur yang lebih singkat. Ia menyengaja sempatkan diri untuk tidur di perjalanan, agar kondisi tetap fit dan mendapat tidur yang cukup.
Namun, ia nikmati saja perjalanannya karena bila ia mengeluh, tidak akan ada habisnya. Ya itu yang ia pilih dan itu risikonya.


Kadang ia mengeluh, "aku sudah besar, aku ingin fokus kuliah, aku ingin magang, aku ingin mencari pekerjaan, mengapa aku masih harus berjuang, berlatih dan kerja keras?"


Namun, pemikiran itu surut, pemikiran itu tidak lama. Ia hanya bosan karena padatnya aktivitas barunya sekarang. Ia lelah, ia kurang tidur, korbankan tenaga, pikiran, materi. Di luar itu semua, bila hanya keluhan yang Vira pikirkan, percayalah ia tidak akan maju, lelah yang ia jalani hanyalah sia-sia.


Jatuh, bangkit lagi. Itu bukan akhir, karena jatuh adalah awal dari perjuanganmu di mulai.


Teruslah berjuang dengan mimpimu, karena proses tidak akan mengkhianati hasil. Prosesmu akan menilai seberapa besar hasil yang akan kaudapatkan di depan nanti.

*Penulis bernama Nyimas Ayu Triana Yustri. Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan (Jurnalistik), Program Studi Penerbitan.



Source : okezone


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps